Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Hadir di SIAL InterFOOD 2025, Tetra Pak Gencarkan Inovasi dan Keberlanjutan Industri F&B

Hadir di SIAL InterFOOD 2025, Tetra Pak Gencarkan Inovasi dan Keberlanjutan Industri F&B Kredit Foto: Istimewa
Warta Ekonomi, Jakarta -

Menyikapi pergeseran keadaan industri makanan dan minuman (F&B) yang semakin membutuhkan solusi inovatif dan berkelanjutan, Tetra Pak kembali menegaskan posisinya sebagai rekan utama bagi produsen di Indonesia. Hal ini ditunjukkan melalui kehadiran perusahaan global asal Swedia tersebut di pameran SIAL InterFOOD 2025 di Jakarta. Tetra Pak memamerkan berbagai teknologi pemrosesan dan solusi pengemasan yang difokuskan untuk mendorong pertumbuhan bisnis yang bertanggung jawab dan berkelanjutan sepanjang seluruh rantai pasok industri.

Dalam pameran tersebut, Tetra Pak mengajak para pelaku industri untuk menyaksikan secara langsung bagaimana implementasi teknologi dan keahlian mereka dapat memberikan dampak positif. Bantuan ini mencakup pengembangan produk baru, peningkatan efisiensi operasional, serta produksi barang yang tidak hanya efisien tetapi juga lebih ramah terhadap lingkungan. Mengingat karakter pasar Indonesia yang dinamis, Tetra Pak meyakini bahwa pendekatan terpadu yang mencakup inovasi produk, efisiensi alur kerja, dan komitmen lingkungan adalah elemen vital untuk mempertahankan daya saing.

Hendra Wijaya, Sales Director Tetra Pak Indonesia, menekankan pentingnya filosofi pertumbuhan yang lebih dari sekadar angka produksi. 

Baca Juga: SIAL InterFOOD 2025 Resmi Dibuka, Hadirkan Inovasi F&B dari 26 Negara di Pameran Terbesar Asia Tenggara

“ Pertumbuhan bukan hanya soal volume, tapi juga kemampuan beradaptasi, diferensiasi, dan keberlanjutan,” ujarnya. 

Sebagai pasar yang tengah berkembang pesat, sektor makanan dan minuman Indonesia masih menjadi salah satu yang paling dinamis di Asia Tenggara. Pertumbuhan kelas menengah, urbanisasi, dan perubahan gaya hidup mendorong permintaan terhadap produk yang lebih sehat, praktis, dan berkelanjutan. Di sinilah Tetra Pak memainkan peran penting, tidak hanya sebagai penyedia teknologi, tetapi juga mitra kolaboratif yang membantu perusahaan F&B menavigasi perubahan tren konsumen.

Salah satu inovasi yang menarik perhatian pengunjung SIAL InterFOOD 2025 adalah protein bunga matahari sebagai bahan berbasis nabati yang dinilai fleksibel, bergizi, dan terjangkau. Dengan kandungan protein hingga 50% serta vitamin dan antioksidan, bahan ini menjadi jawaban atas meningkatnya permintaan terhadap produk plant-based dan fungsional.

“Protein bunga matahari membuka peluang bagi produsen di Indonesia untuk menciptakan minuman bergizi dengan cita rasa menarik dan tetap terjangkau,” jelas John Jose, Marketing Director Tetra Pak Malaysia, Singapore, Philippines & Indonesia.

Melalui pusat inovasi seperti Customer Innovation Centre (CIC) di Bangkok dan Product Development Centre (PDC) di berbagai negara, Tetra Pak memberikan dukungan riset dan pengembangan produk bagi mitra di kawasan Asia Pasifik, termasuk Indonesia. Produsen dapat menguji formulasi, mengembangkan prototipe, dan mendapatkan wawasan tren konsumen untuk mempercepat peluncuran produk baru. Pendekatan ini memungkinkan perusahaan lokal untuk mengakses keahlian global tanpa harus membangun fasilitas riset sendiri.

Di area pameran, Tetra Pak menampilkan beragam sesi interaktif mulai dari “Barista Session” yang menggabungkan kopi dan protein bunga matahari, hingga “Tasting with Tetra Recart” yang memperkenalkan kemasan karton tahan lama untuk makanan siap saji seperti tuna dan saus. Teknologi pencampuran berefisiensi tinggi, inovasi pengolahan es krim, dan solusi berbasis kelapa juga menjadi sorotan, menggambarkan betapa luasnya portofolio perusahaan dalam mendukung berbagai kategori produk.

Kepada awak media, Hendra Wijaya menegaskan bahwa keunggulan Tetra Pak tidak hanya terletak pada teknologi, tetapi juga nilai yang diberikan kepada pelanggan. “Kami tidak sekadar menjual solusi. Kami tumbuh bersama pelanggan kami. Prinsip kami adalah partnership berinovasi dan berkembang bersama,” ujarnya.

Ia menambahkan, selama lebih dari 50 tahun beroperasi di Indonesia, Tetra Pak selalu memposisikan diri bukan sebagai vendor, melainkan mitra yang membantu pelanggan mencapai pertumbuhan jangka panjang.

Keberlanjutan menjadi pilar utama dalam setiap inovasi Tetra Pak. Lebih dari 70% bahan kemasan perusahaan berasal dari kertas bersertifikat yang dikelola secara bertanggung jawab. Lapisan aluminium ultra-tipis digunakan untuk menjaga ketahanan produk tanpa mengorbankan efisiensi material. Sementara itu, polimer berbasis nabati dan inisiatif daur ulang lokal seperti kerja sama dengan Re>Pal di Surabaya untuk mengolah kemasan bekas menjadi palet industri menunjukkan upaya konkret perusahaan dalam membangun ekonomi sirkular.

“Kemasan kami 100% bisa didaur ulang. Paper-nya bisa menjadi bahan kertas baru atau bahkan sol sepatu, sementara sisanya bisa diubah menjadi atap bangunan atau palet industri,” ujar Hendra sembari memperlihatkan contoh hasil daur ulang.

Menurutnya, langkah-langkah ini bukan sekadar CSR, melainkan bagian integral dari rantai nilai bisnis yang berkelanjutan. Meski dihadapkan pada pelemahan daya beli masyarakat, Tetra Pak menilai inovasi tetap menjadi kunci untuk menjaga momentum pertumbuhan industri F&B.

Baca Juga: SIAL InterFOOD 2025 Bukan Sekadar Pameran Kuliner

“Konsumen sekarang lebih sadar akan kesehatan dan keberlanjutan. Mereka mencari produk yang less sugar, berbasis nabati, dan tetap terjangkau. Tantangan ini justru mendorong kami untuk terus berinovasi,” tambah Hendra.

Dalam pameran tahun ini, Tetra Pak menargetkan dapat menjaring prospek mitra baru, terutama dari kalangan produsen kecil dan menengah. Perusahaan juga menjembatani UMKM melalui kerja sama dengan co-packer pihak yang mampu memproduksi dalam skala kecil agar pelaku usaha dapat tetap berinovasi tanpa harus berinvestasi besar pada fasilitas produksi.

Partisipasi Tetra Pak di SIAL InterFOOD 2025 menjadi cerminan arah baru industri makanan dan minuman Indonesia yang kian inklusif, kolaboratif, dan berorientasi pada keberlanjutan. Dengan perpaduan antara teknologi, kemitraan, dan visi lingkungan, perusahaan ini berupaya memastikan bahwa pertumbuhan industri tidak hanya diukur dari volume, tetapi juga dari nilai yang diciptakan bagi masyarakat dan planet.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Amry Nur Hidayat

Advertisement

Bagikan Artikel: