Yen Terpuruk Lawan Dolar, Jepang Diminta Tahan Kenaikan Suku Bunga
Kredit Foto: Antara/Sigid Kurniawan.
Yen Jepang terus melemah mendekati rekor terendah terhadap euro dan mencapai posisi terendah sembilan bulan terhadap dolar pada Kamis (13/11). Perdana Menteri Jepang, Sanae Takaichi menyatakan keinginannya agar bank sentral menahan diri dalam menaikkan suku bunga.
Dilansir dari Reuters, Yen tercatat stabil di 179,35/euro dan 154,69/dolar. Hal tersebut menunjukkan tekanan berkelanjutan terhadap mata uang itu di tengah ketidakpastian global.
Baca Juga: JPYC: Penerbit Stablecoin Akan Jadi Investor Utama Obligasi Jepang
Pasar valuta asing diperkirakan akan mengalami volatilitas dalam beberapa hari ke depan, menyusul rencana berakhirnya penutupan pemerintahan yang telah berlangsung lama di Amerika Serikat (AS).
Namun, Gedung Putih memperingatkan bahwa data ketenagakerjaan dan inflasi bulan lalu mungkin tidak akan pernah dirilis akibat gangguan selama shutdown.
Adapun Takaichi menegaskan bahwa pemerintahannya lebih memilih agar suku bunga tetap rendah dan meminta koordinasi erat antara kabinet dan Bank of Japan (BOJ). Ia juga meminta Gubernur Bank of Japan, Kazuo Ueda untuk melapor secara rutin ke Dewan Kebijakan Ekonomi dan Fiskal pemerintah.
Sementara Menteri Keuangan Jepang, Satsuki Katayama kembali mengeluarkan peringatan verbal atas pelemahan yen. Ia menyoroti pergerakan satu arah yang cepat dalam pasar valuta asing.
Analis menilai, pelemahan yen yang terlalu tajam dapat memaksa bank sentral untuk mempertimbangkan kenaikan suku bunga bulan depan guna menstabilkan nilai tukar dan menahan tekanan inflasi impor.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar
Tag Terkait:
Advertisement