Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Dirjen Migas Bongkar Sebaran Cadangan Minyak RI, Ternyata Masih Didominasi Wilayah Ini

Dirjen Migas Bongkar Sebaran Cadangan Minyak RI, Ternyata Masih Didominasi Wilayah Ini Kredit Foto: SKK Migas
Warta Ekonomi, Jakarta -

Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Migas) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Laode Sulaeman, membeberkan kondisi terkini cadangan minyak dan gas bumi nasional per 1 Januari 2025. Berdasarkan data terbaru, total cadangan minyak bumi dan kondensat Indonesia mencapai sekitar 4,4 miliar barel, tersebar di berbagai wilayah dengan dominasi kawasan Sumatra Bagian Tengah.

Dalam Rapat Dengar Pendapat bersama Komisi XII DPR, Kamis (13/11/2025), Laode menjelaskan bahwa Sumatra Bagian Tengah menjadi wilayah dengan cadangan minyak terbesar, mencapai 1.327,46 Million Stock Tank Barrels (MMSTB). Di bawahnya, Jawa Bagian Timur menyusul dengan 878,28 MMSTB, kemudian Kalimantan sebesar 573,82 MMSTB, Jawa Bagian Barat 463,07 MMSTB, dan Sumatra Bagian Selatan 459,95 MMSTB.

Sementara itu, cadangan minyak dan kondensat di Maluku tercatat 372,79 MMSTB, Natuna 163,34 MMSTB, Papua 109,45 MMSTB, dan Sulawesi 56,14 MMSTB. Dua wilayah dengan cadangan paling kecil adalah Aceh dengan 19,52 MMSTB dan Sumatra Utara hanya 1,73 MMSTB.

Baca Juga: Dirjen Migas : bP-AKR Bakal Pesan Lagi BBM Pertamina, Segini Kapasitasnya!

"Kalau kita lihat hasil evaluasi dan data terkini, total cadangan minyak bumi dan kondensat Indonesia terdiri atas beberapa kategori, dan di sini cadangan sebesar 4,4 miliar barrel, cadangan minyak bumi dan kondensat terbesar di berbagai wilayah Indonesia, diantaranya Pulau Kalimantan memiliki total cadangan sebesar 573,82 MMSTB, sedangkan Pulau Papua atau Papua keseluruhannya menyumbang cadangan sebesar 109,45 MMSTB," ungkap Laode.

Laode menegaskan, peta sebaran tersebut mencerminkan masih besarnya potensi sumber daya migas di Tanah Air. Potensi itu, kata dia, dapat terus dimaksimalkan melalui kegiatan eksplorasi lanjutan maupun peningkatan produksi di lapangan eksisting.

“Sebaran cadangan ini menunjukkan masih adanya peluang pengembangan di wilayah-wilayah tersebut, baik melalui kegiatan eksplorasi lanjutan maupun optimalisasi produksi dari lapangan yang sudah berproduksi,” imbuhnya.

Selain minyak, Laode turut mengungkapkan kondisi cadangan gas bumi nasional yang mencapai 55.850 billion standard cubic feet (BSCF) per awal 2025. Menariknya, potensi gas terbesar justru datang dari kawasan timur Indonesia.

Baca Juga: Indonesia Tawarkan 60 Blok Migas di ADIPEC 2025, Undang Investor Global

Maluku tercatat sebagai penyimpan cadangan gas terbesar, mencapai 15.783,7 BSCF, disusul Kalimantan dengan 11.587,6 BSCF, dan Papua sebesar 10.258,8 BSCF. Sementara Sumatra Bagian Tengah memiliki 799,9 BSCF dan Sumatra Bagian Selatan sebesar 5.307,1 BSCF.

Laode menilai, kekayaan gas bumi ini merupakan modal strategis bagi Indonesia untuk memperkuat ketahanan energi sekaligus mempercepat transisi menuju energi bersih.

“Cadangan gas ini tersebar di beberapa wilayah utama seperti Pulau Kalimantan dan Pulau Papua yang menunjukkan gas bumi masih menjadi salah satu tulang punggung utama dalam penyediaan energi nasional ke depan,” tandasnya.

Baca Juga: SKK Migas Gelar Raker, Rumuskan Grand Design Pengamanan Hulu Migas 2025-2030

Dengan peta cadangan minyak dan gas yang masih besar dan tersebar luas, Kementerian ESDM disebut akan terus mendorong investasi eksplorasi, terutama di wilayah frontier dan underexplored, guna menjaga keberlanjutan produksi energi nasional di tengah transisi global menuju energi rendah karbon.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Rahmat Dwi Kurniawan
Editor: Djati Waluyo

Advertisement

Bagikan Artikel: