Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Jabar–Shizouka Jepang Jajaki Kerja Sama Industri dan Pariwisata, Bahas Peluang Tenaga Kerja Indonesia di Negeri Sakura

Jabar–Shizouka Jepang Jajaki Kerja Sama Industri dan Pariwisata, Bahas Peluang Tenaga Kerja Indonesia di Negeri Sakura Kredit Foto: Istimewa
Warta Ekonomi, Bandung -

Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Jawa Barat menerima kunjungan kehormatan dari Shizouka Prefectural Assembly Japan Delegation atau delegasi parlemen Provinsi Shizouka, Jepang.

Pertemuan ini menjadi momentum penting dalam memperkuat hubungan kerja sama antara kedua daerah, khususnya di bidang industri, tenaga kerja, pariwisata, dan pendidikan.

Ketua DPRD Jawa Barat, Buky Wibawa Karya Guna, mengatakan bahwa kunjungan tersebut tidak hanya bersifat silaturahmi, tetapi juga membahas arah penguatan kolaborasi strategis antarprovinsi.

Menurutnya, kerja sama antara Provinsi Jawa Barat dan Shizouka sebenarnya sudah terjalin sejak lama, namun perlu terus ditingkatkan agar memberi manfaat yang lebih luas bagi masyarakat.

Baca Juga: Mahasiswa Bandung Abadikan Kisah Pahlawan Ekonomi dalam Pameran Foto Economic Hero 2025

“Kunjungan ini sebagai bentuk silaturahmi dan mempererat komunikasi. Sebetulnya sudah ada kerja sama sebelumnya antara Provinsi Jawa Barat dengan Shizouka, Jepang. Dari kunjungan ini, tentu DPRD Jawa Barat mendorong supaya kerja sama itu semakin dikuatkan dan ditingkatkan,” ujar Buky di Bandung, Rabu (12/11/2025).

Dalam diskusi tersebut, kedua pihak membahas rencana pengembangan industri manufaktur, termasuk potensi ekspansi perusahaan otomotif besar asal Shizouka seperti Honda, Yamaha, dan Suzuki di Jawa Barat. Selain itu, isu pertukaran tenaga kerja juga menjadi sorotan, mengingat Jepang tengah menghadapi kekurangan tenaga kerja di berbagai sektor, salah satunya pengemudi profesional.

"Saat ini Jepang membutuhkan banyak tenaga kerja, termasuk sopir. Indonesia memiliki potensi besar karena sistem mengemudi kita sama, yaitu setir kanan. Hanya saja ada kendala dalam aturan penerbitan SIM yang berbeda. Maka tadi dibicarakan kemungkinan adanya program pelatihan khusus untuk calon tenaga sopir di Jepang,” jelasnya.

Tak hanya sektor industri dan tenaga kerja, pertemuan tersebut juga menjajaki peluang kerja sama di bidang pariwisata dan pendidikan. Delegasi Shizouka mengusulkan pengembangan Geopark Ciletuh, Kabupaten Sukabumi, sebagai destinasi wisata pendidikan yang dapat dikembangkan bersama.

“Kerja sama di sektor pariwisata dan pendidikan ini menjadi langkah lanjutan dari program yang sebelumnya fokus pada penanggulangan bencana dan diplomasi kebudayaan,” kata Buky.

DPRD Jawa Barat menilai kerja sama dengan Shizouka memiliki arti penting bagi peningkatan daya saing dan kesejahteraan masyarakat. Namun, Buky mengingatkan bahwa masih ada tantangan yang perlu diperhatikan, terutama penguasaan bahasa Jepang bagi calon tenaga kerja.

“Kami berharap dinas terkait dapat menyiapkan program pelatihan bahasa Jepang bagi calon tenaga kerja agar mereka siap bersaing dan beradaptasi di lingkungan kerja Jepang,” ujarnya.

Baca Juga: Bela Guru Bandung Terjerat Tipiring, Dedi Mulyadi: Keadilan Harus Punya Nurani!

Dengan semangat kolaborasi ini, DPRD Jawa Barat optimistis hubungan bilateral dengan Shizouka akan semakin kuat. Upaya ini diharapkan dapat membuka lebih banyak peluang investasi, lapangan kerja, dan pertukaran pengetahuan di masa mendatang.

“Kerja sama ini harus terus ditingkatkan, karena manfaatnya akan langsung dirasakan masyrakat Jawa Barat,” kata Buky.

Adapun, Ketua delegasi parlemen Shizouka, Nakazawa, menyampaikan apresiasinya atas sambutan hangat dari DPRD Jawa Barat. Ia berharap kerja sama yang telah terjalin dapat diperluas terutama dalam bidang ekonomi dan peningkatan sumber daya manusia.

“Kami ingin meningkatkan kerja sama dengan Jawa Barat, khususnya dalam bidang industri dan ekonomi. Kami juga sangat membutuhkan banyak tenaga kerja, terutama pengemudi. Indonesia, khususnya Jawa Barat, memiliki potensi besar karena sistem menyetirnya sama dengan Jepang,”pungkasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Rahmat Saepulloh
Editor: Amry Nur Hidayat

Advertisement

Bagikan Artikel: