Kredit Foto: Istimewa
Harga emas melemah pada perdagangan di Kamis (13/11). Ia terkoreksi dari level tertinggi tiga minggu yang sempat dicapai sebelumnya, seiring aksi jual luas dalam berbagai kelas aset setelah kembali beoperasinya pemerintah dari Amerika Serikat (AS).
Dilansir dari Reuters, Jumat (14/11), Spot gold turun 1,1% menjadi US$4.151,86. Sementara spot silver melemah 2,3% ke US$52,18. emas berjangka juga ditutup turun 0,5% ke US$4.194,50.
Baca Juga: Tingkatkan Pertumbuhan Emas, Pemerintah Perkuat Ekosistem Bullion
Komoditas lain juga tertekan, dengan platinum turun 2,8% menjadi US$1.569,65 dan palladium jatuh 3,7% ke US$1.419,75.
Pemerintah Amerika Serikat kembali beroperasi setelah shutdown selama empat puluh tiga hari, di bawah kesepakatan yang mendanai kegiatan federal hingga 30 Januari.
“Logam mulia terseret dalam aksi jual besar-besaran yang menekan saham, obligasi, dolar, hingga kripto,” kata Analis dan Trader Logam Independen, Tai Wong.
“Ini pola klasik buy the rumor, sell the fact setelah pemerintah dibuka kembali," tambahnya.
Sebelumnya, emas dan perak sempat menguat karena ekspektasi bahwa data ekonomi yang dirilis pasca-shutdown akan menunjukkan pelemahan pasar tenaga kerja dan mendorong bank sentral melakukan pemangkasan suku bunga di Desember.
Namun, meningkatnya kekhawatiran inflasi dan tanda-tanda stabilitas pasar tenaga kerja setelah dua kali pemangkasan suku bunga tahun ini membuat semakin banyak pejabat bank sentral berhati-hati terhadap pelonggaran lanjutan. Survei-survei swasta juga menunjukkan pelemahan sektor ketenagakerjaan.
Federal Reserve (The Fed) memangkas suku bunga bulan lalu. Namun Ketua Jerome Powell menegaskan bahwa kelanjutan pelonggaran pada tahun ini belum terjamin, sebagian karena minimnya data resmi akibat shutdown.
Baca Juga: BSI Resmi Kantongi Izin Jasa Simpanan Emas, Lengkapi Tiga Kegiatan Usaha Bulion
Suku bunga yang lebih rendah biasanya menguntungkan emas, yang tidak menawarkan imbal hasil dan kerap menjadi aset lindung nilai di tengah ketidakpastian ekonomi.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar
Tag Terkait:
Advertisement