Kredit Foto: Dayabumi
Dayabumi Telekomunikasi bersama Desabumi memperkuat upaya pemerataan digital di wilayah perdesaan melalui peluncuran layanan internet satelit di Desa Sukobubuk, Pati, Jawa Tengah. Inisiatif yang dilaksanakan pada Kamis (13/11/2025) ini menjadi bagian dari program perluasan akses konektivitas nasional sekaligus mendukung agenda Transformasi Digital Indonesia 2045.
Desa Sukobubuk sebelumnya menghadapi keterbatasan jaringan sehingga aktivitas pendidikan, usaha, dan layanan publik sering terhambat. Direktur Dayabumi Telekomunikasi Hernadian mengatakan kehadiran layanan internet satelit dirancang untuk menjangkau wilayah yang belum terlayani jaringan konvensional. “Teknologi satelit kami dirancang berdasarkan karakteristik geografis Indonesia, tujuannya untuk menjangkau wilayah terpencil yang belum terlayani jaringan konvensional. Misi kami sederhana: memastikan semua desa merasakan arus digitalisasi,” ujarnya.
Akses internet yang lebih stabil diharapkan membuka peluang baru bagi masyarakat desa. Dayabumi menyebut konektivitas ini dapat dimanfaatkan untuk kegiatan pendidikan, pemasaran produk UMKM, hingga optimalisasi layanan pertanian.
Baca Juga: Indonesia Butuh 9 Juta Talenta Digital di 2030, Nezar Patria Ajak Industri Telekom Kolaborasi
Pada saat bersamaan, Desabumi bersama Society of Renewable Energy (SRE) Indonesia mengembangkan program ketahanan pangan berbasis energi bersih di desa yang sama. Kehadiran internet satelit Dayabumi menjadi elemen pendukung bagi program tersebut, terutama dalam aspek pemasaran komoditas pertanian dan perluasan akses informasi bagi warga.
Pendiri Desabumi dan Dayabumi Group, Gamma Thohir, menyatakan bahwa sinergi antara konektivitas digital dan energi bersih menjadi fondasi penting untuk mendorong kemandirian desa. “Konektivitas ini menjadi pintu awal bagi transformasi sosial di desa. Energi dan internet akan menjadi fondasi agar masyarakat dapat tumbuh dan berkembang secara mandiri,” katanya.
Dalam rangka peringatan Hari Pahlawan Nasional, Desabumi bersama SRE dan didukung Dayabumi Telekomunikasi menggelar kegiatan bertajuk “Menghubungkan Desa, Menumbuhkan Harapan” di Desa Sukobubuk. Program ini menampilkan implementasi teknologi energi bersih dan digitalisasi desa sebagai bentuk kontribusi nyata dalam pemberdayaan masyarakat.
Gamma menambahkan bahwa Desa Sukobubuk menunjukkan bagaimana akses digital dan kemandirian energi mampu menciptakan peluang ekonomi baru. Ia mengatakan pemanfaatan energi terbarukan dan koneksi internet telah mendorong peningkatan kesejahteraan warga di berbagai sektor.
Pendiri SRE, Zagy Berian, menjelaskan bahwa Sukobubuk kini menjadi model desa mandiri energi dengan sistem PLTS berkapasitas 10 kWp dan penyimpanan 20 kWh. Infrastruktur tersebut menggerakkan pompa irigasi pertanian, cold storage hasil panen, serta penerangan fasilitas umum. Kombinasi energi surya dan konektivitas internet satelit dinilai membuka ruang usaha baru bagi petani dan pelaku UMKM pangan.
Baca Juga: Menkomdigi: AI Bisa Gantikan 85 Juta Pekerjaan, Tapi Ciptakan 90 Juta Peluang Baru
“Kami membangun sistem dengan mendengarkan kebutuhan masyarakat melalui diskusi, tujuannya untuk mensinergikan kebutuhan dan potensi alam yang ada. Ide ini didorong oleh masyarakat, Desabumi dan SRE membantu merumuskan untuk menciptakan teknologi tepat guna,” ujarnya.
Dalam kegiatan “Saba Desa – Energi dan Pangan”, warga bersama tim Desabumi dan SRE meninjau infrastruktur PLTS dan melihat langsung dampak teknologi tersebut terhadap proses pertanian. Petani menyampaikan bahwa pompa air tenaga surya membantu menghadapi musim kemarau panjang karena irigasi dapat berjalan tanpa bergantung listrik PLN. Mereka mencatat peningkatan hasil panen hingga 30% setelah pemanfaatan PLTS berjalan optimal.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri
Tag Terkait:
Advertisement