Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Harga Minyak Melemah, Waspadai Serangan Ukraina dan Sanksi Baru AS

Harga Minyak Melemah, Waspadai Serangan Ukraina dan Sanksi Baru AS Kredit Foto: PT Kilang Pertamina Internasional
Warta Ekonomi, Jakarta -

Harga minyak turun pada perdagangan di Senin (17/11). Hal ini terjadi setelah kegiatan pemuatan kembali berjalan normal dalam terminal ekspor dari Novorossiysk, Rusia.

Dilansir dari Reuters, Selasa (18/11), Minyak Brent melemah 0,3% menjadi US$64,20. Sementara West Texas Intermediate (WTI) turun 0,3% ke US$59,91.

Baca Juga: Minyak Sawit Akan Terus Mainkan Peran Kunci Sebagai Kekuatan Ekonomi RI

Aktivitas Novorossiysk kembali dilanjutkan, namun serangan militer terhadap infrastruktur energi  tetap menjadi perhatian pasar karena mengurangi pasokan dari Rusia.

“Kelemahan harga terjadi lebih awal karena pemuatan dalam wilayah tersebut telah dilanjutkan, namun tidak berlangsung lama,” kata Energy Specialist TP ICAP Group, Scott Shelton.

Militer Ukraina menyatakan pihaknya menyerang kilang minyak dari Ryazan di Rusia. Staf Umum Ukraina juga melaporkan bahwa pihaknya menargetkan kilang dari Novokuibyshevsk.

Baca Juga: Dua Dekade Jelang 100 Tahun, SLB Pacu Inovasi di Industri Migas Indonesia

Investor turut memantau dampak sanksi terhadap pasokan dan arus perdagangan minyak dari Rusia. Amerika Serikat (AS) baru-baru ini memberlakukan larangan transaksi dengan perusahaan minyak dari Rusia, Lukoil dan Rosneft.

Presiden Amerika Serikat, Donald Trump mengatakan pihaknya sedang menyiapkan legislasi yang akan menjatuhkan sanksi terhadap negara mana pun yang melakukan bisnis dengan Rusia.

Baca Juga: Keunggulan Minyak Sawit dalam Keterjangkauan Pangan

Baca Juga: Kontribusi Positif Industri Kelapa Sawit dalam Ekonomi Hijau

Organisasi Negara Pengekspor minyak (OPEC) bulan ini sepakat menaikkan target output sebesar 137.000 di Desember. Pihaknya juga menahan peningkatan produksi pada kuartal pertama tahun depan.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Aldi Ginastiar

Advertisement

Bagikan Artikel: