Premi Asuransi Umum Hanya Tumbuh 6,3% di Kuartal III-2025, Jauh di Bawah Target AAUI
Kredit Foto: Azka Elfriza
Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) melaporkan pertumbuhan pendapatan premi industri asuransi umum hingga kuartal III-2025 mencapai 6,3%, atau sebesar Rp 84,77 triliun. Adanya capaian tersebut rupanya di bawah target awal tahun yang dipatok 8%–10%.
Ketua Umum AAUI, Budi Herawan, menyampaikan bahwa realisasi pertumbuhan premi belum memenuhi ekspektasi.
“Secara overall kita hanya tumbuh 6,3%. Pertanyaannya kan bagaimana sampai tahun? Saya Waktu itu memproyeksikan secara outlook 2025 ini berkisaran antara 8-10%, turun Dari tahun lalu yang 18%,” ujarnya dalam konferensi pers AAUI di Jakarta, Kamis (20/11/2025).
Baca Juga: Prospek Asuransi Umum Bergantung Pertumbuhan Ekonomi 2026?
Sayangnya, hingga akhir tahun prospek pertumbuhan masih sulit diprediksi karena banyak indikator yang mempengaruhi.
AAUI mencatat, ada tiga lini bisnis utama yang menopang peningkatan premi asuransi yakni asuransi harta benda yang naik Rp1,27 triliun, asuransi kesehatan naik Rp1,055 triliun, dan asuransi kredit naik Rp1,278 triliun.
Secara komposisi, asuransi properti menjadi kontributor terbesar dengan pangsa 29,2%, diikuti asuransi kendaraan bermotor 16,7%, asuransi kredit 16%, dan asuransi kesehatan 9,5%.
Wakil Ketua AAUI Bidang Statistik dan Riset, Trinita Situmeang, menjelaskan bahwa beberapa lini bisnis menunjukkan pertumbuhan positif namun belum cukup mendorong capaian secara keseluruhan.
Baca Juga: AAUI Ungkap 8 Perusahaan Belum Memenuhi Ketentuan Modal
Pada lini asuransi kredit, premi tumbuh 5,4%, dari Rp23,49 triliun menjadi Rp24,76 triliun. Namun premi kendaraan bermotor terkontraksi 4%, turun dari Rp14,70 triliun menjadi Rp14,11 triliun.
Dari sisi klaim, industri membayar Rp35,03 triliun, meningkat 4,9% dibanding Rp 33,38 triliun pada periode yang sama tahun lalu.
Trinita memaparkan bahwa klaim terbesar berasal dari asuransi kredit sebesar Rp 11,89 triliun, tumbuh 13,3% dibandingkan 2024.
Disusul klaim kesehatan Rp 6,38 triliun yang naik 24,9%, dan klaim kendaraan bermotor sebesar Rp 5,64 triliun atau naik 0,7%. Adapun klaim properti turun 2,9% menjadi Rp 5,42 triliun.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Azka Elfriza
Editor: Annisa Nurfitri
Tag Terkait:
Advertisement