Kredit Foto: Sufri Yuliardi
PT Asuransi Tugu Pratama Indonesia Tbk. (Tugu Insurance/TUGU) melaporkan penurunan berkelanjutan pada rasio pembayaran klaim selama tiga tahun terakhir hingga kuartal III/2025. Tren ini menunjukkan perbaikan kualitas portofolio dan peningkatan efektivitas pengelolaan risiko di perusahaan asuransi yang mayoritas sahamnya dimiliki Pertamina tersebut.
Tercatat, claim paid ratio TUGU bergerak turun dari 34,1% pada 2022 menjadi 36,1% pada 2023, lalu menurun signifikan ke 31,5% pada 2024. Hingga September 2025, perseroan kembali mencatatkan penurunan rasio pembayaran klaim dari 27,3% per September 2024 menjadi 26,1%.
Direktur Keuangan & Layanan Korporat Tugu Insurance, Fitri Azwar, mengatakan bahwa penurunan tersebut merupakan hasil dari mitigasi risiko yang lebih terukur dan evaluasi portofolio bisnis yang selektif.
“Angka yang terus menurun dibandingkan tahun sebelumnya menunjukkan efektivitas pengelolaan risiko perusahaan,” ujarnya, dalam paparan publik pada Kamis (20/11/2025).
Baca Juga: Tugu Insurance Catat Pendapatan Premi Rp7,24 Triliun hingga Kuartal III-2025
Sementara itu, pembukuan premi TUGU menunjukkan pertumbuhan stabil. Pendapatan premi meningkat 5,6% year-on-year dari Rp6,8 triliun menjadi Rp7,2 triliun per kuartal III/2025. Kenaikan tersebut terutama berasal dari lini usaha properti, energy offshore, serta marine & hull, yang menjadi kontributor utama portofolio perusahaan.
Kinerja keuangan lainnya juga menunjukkan penguatan. Laba tahun berjalan naik 5,9% menjadi Rp626 miliar dari Rp592 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Manajemen menjelaskan bahwa peningkatan ini didorong oleh hasil investasi yang lebih baik dan perbaikan underwriting. Total aset perseroan tumbuh 15,9% menjadi Rp32 triliun, sedangkan ekuitas naik 6,1% menjadi Rp11 triliun per kuartal III/2025.
Untuk mempertahankan tren positif tersebut, perusahaan menjalankan sejumlah strategi sepanjang 2025. Salah satunya adalah penguatan pangsa pasar dengan menargetkan segmen korporasi, khususnya BUMN, serta memperluas penetrasi di pasar ritel. Penambahan kanal distribusi dan kemitraan baru juga terus dilakukan untuk memperluas basis nasabah.
Baca Juga: Dalam Sepekan Harga Saham TUGU Menanjak 9,5 Persen
Pada sisi investasi, TUGU berfokus pada instrumen berimbal hasil stabil dan sesuai pedoman internal sebagai upaya menjaga konsistensi pendapatan.
Perseroan juga memaksimalkan kontribusi anak perusahaan dalam memberikan pendapatan usaha lainnya guna memperluas sumber pertumbuhan di luar lini utama.
Efisiensi biaya turut dijalankan, terutama pada pengeluaran yang tidak berkaitan langsung dengan pendapatan inti. Fitri menegaskan bahwa strategi tersebut penting untuk menjaga profitabilitas, khususnya di tengah ketidakpastian kondisi pasar.
“Strategi ini menjadi fondasi bagi Tugu untuk mempertahankan fundamental yang kuat, pertumbuhan berkelanjutan, dan profitabilitas yang solid di tengah dinamika pasar,” kata Fitri.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Uswah Hasanah
Editor: Annisa Nurfitri
Advertisement