Lewat IFBEX 2025 Dorong Pertumbuhan Wirausaha Nasional dan Kinerja Ekonomi Jawa Timur
Kredit Foto: Istimewa
Pemerintah melalui Kementerian Perdagangan RI, akan menargetkan indeks kewirausahaan Indonesia dapat mencapai minimal 10 persen.
Untuk itu, pemerintah mengajak kolaborasi antar pemangku kepentingan pihak swasta, perguruan tinggi, dan pelaku usaha untuk memperkokoh pertumbuhan sektor khususnya waralaba.
“Kami berharap kegiatan pameran waralaba dapat meningkatkan kewirausahaan di Indonesia. IFBEX 2025 diharapkan menjadi pemicu bertumbuhnya wirausaha dalam negeri,” tegas Direktur Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan RI, Septo Soepriyatno,saat pembukaan IFBEX 2025 di SCC Surabaya, Jumat (28/11/2025).
Baca Juga: PGN Optimalkan Infrastruktur Distribusi, Offtake Tandes Pasok Gas 10 MMSCFD ke Pelanggan Surabaya
Menurutnya, pertumbuhan ekonomi Jawa Timur yang solid menjadikan Surabaya sebagai lokasi yang sangat strategis bagi penyelenggaraan pameran berskala nasional.
Ia menilai, peluang untuk menjaring mitra usaha di daerah ini sangat besar karena daya beli masyarakatnya yang kuat.
Meski demikian, Septo memberikan peringatan tegas kepada masyarakat dan calon mitra usaha agar lebih berhati-hati dalam memilih peluang bisnis. Ia mengingatkan bahwa dua aspek penting harus diperhatikan sebelum bermitra, yakni legalitas dan kelogisan usaha.
“Pastikan legalitas usaha sudah jelas, termasuk apakah brand tersebut benar-benar memiliki STPW jika mengaku sebagai waralaba. Jangan mudah tergiur tampilan menarik atau janji manis,” tegasnya.
Disisi lain Septo juga menyoroti pentingnya, menilai kelogisan proyeksi bisnis yang ditawarkan. Ia meminta calon investor tidak langsung percaya apabila ada pihak yang menjanjikan balik modal dalam tiga hingga lima bulan.
Menurutnya, proyeksi keuntungan harus realistis dan terukur.
“Jangan sampai setelah acara ini justru banyak laporan muncul ke kepolisian. Karena itu, tetap perhatikan dua hal utama, legal dan logis, sebelum mengambil keputusan,” sambung Sapto
Sementara itu Ketua Umum Himpunan Kemitraan dan Peluang Usaha Indonesia (HIKPI) yang juga CEO Deka Consulting, Djoko Kurniawan, menyebut IFBEX sebagai pameran franchise keempat berskala nasional yang diadakan di Indonesia.
Ia menjelaskan bahwa antusiasme publik terhadap franchise sangat tinggi karena banyak orang ingin berbisnis dengan cara cepat dan terarah.
Namun ia juga mengingatkan, bahwa tidak semua brand yang tampil di pameran sudah layak diwaralabakan.
Djoko menegaskan, bahwa panitia hanya menyediakan ruang bertemu antara brand dan calon investor, sementara keputusan tetap di tangan pengunjung.
Untuk memudahkan, ia meminta masyarakat memperhatikan logo “Waralaba Terdaftar” dari Kementerian Perdagangan sebagai penanda franchise resmi. Ia juga menyoroti keragaman peluang usaha yang hadir di IFBEX, mulai dari F&B, edukasi, permainan, hingga usaha inovatif seperti material PVC dan produk teknologi.
Lebih lanjut, Djoko menyampaikan pentingnya kolaborasi antara pemerintah daerah, dinas koperasi, perguruan tinggi, dan pelaku bisnis untuk memperkuat brand lokal.
Ia menilai, di Jawa Timur memiliki banyak potensi, namun belum banyak produk khas daerah yang benar-benar menembus pasar nasional.
"HIKPI yang memiliki lebih dari 3.000 anggota terus memberikan edukasi bisnis gratis kepada UMKM di berbagai daerah," ujarnya.
Djoko turut menyoroti peluang besar yang muncul melalui kolaborasi dengan BUMN, terutama Pertamina.
Ketua Umum Kadin Jawa Timur, Adik Dwi Putranto, menilai IFBEX 2025 sangat tepat dilaksanakan di Jawa Timur, wilayah dengan populasi 40 juta jiwa dan daya beli terus meningkat.
Ia menyebut franchise sebagai model bisnis yang atraktif karena memiliki sistem, SOP, serta manajemen yang sudah rapi. Bagi wirausaha pemula, franchise diyakini menjadi opsi cepat untuk memulai usaha dibandingkan membangun brand dari nol.
Adik juga mengingatkan pentingnya kehati-hatian dalam memilih mitra bisnis, terutama di tengah maraknya penawaran peluang usaha.
"Literasi bisnis harus terus ditingkatkan agar calon wirausaha tidak terjebak pada skema usaha yang tidak kredibel. Ia memberikan apresiasi kepada penyelenggara IFBEX dan seluruh pihak yang turut mendukung agenda ini," tukas Adik.
Sementara itu, Kepala Biro Perekonomian Setdaprov Jatim, Aftabuddin Rijaluzzaman, menilai kehadiran Pertamina di IFBEX sangat memperkuat ekosistem bisnis. Menurutnya, banyak calon investor datang ke pameran dengan minat tinggi untuk berbisnis, namun belum memiliki lokasi usaha.
Ia menyontohkan, Platform digital yang disediakan Pertamina memungkinkan mereka langsung terhubung dengan pengelola SPBU yang memiliki lahan potensial.
Baca Juga: Gedung Singa Surabaya, Saksi 120 Tahun Perjalanan Asuransi di Indonesia
Aftabuddin menjelaskan bahwa pola kemitraan dengan SPBU telah dimanfaatkan berbagai brand besar seperti Apotek Kimia Farma, Indomaret, dan Coffee Kenangan.
Ia menilai kolaborasi ini akan mempercepat tumbuhnya ekosistem wirausaha di Jawa Timur karena SPBU sudah memiliki basis konsumen yang jelas dan arus pengunjung stabil.
"Kami berharap IFBEX menjadi pameran yang memberikan hasil terbaik bagi seluruh brand peserta serta menjadi ajang yang terus dikenang sebagai salah satu pameran franchise terbaik di Indonesia," pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Mochamad Ali Topan
Editor: Amry Nur Hidayat
Tag Terkait:
Advertisement