Kredit Foto: Antara/Akbar Nugroho Gumay
Bursa Asia bergerak menguat pada perdagangan di Selasa (2/12). Optimisme Federal Reserve (The Fed) akan melanjutkan pemangkasan suku bunga tumbuh dalam kalangan investor di Desember 2025.
Dilansir Rabu (3/12), berikut ini adalah catatan pergerakan sejumlah indeks utama dari Bursa Asia. Bursa Korea Selatan menjadi sorotan dalam perdagangan kali ini:
- Hang Seng (Hong Kong): Naik 0,24% ke 26.095,05
- CSI 300 (China): Turun 0,48% ke 4.554,33
- Shanghai Composite (China): Turun 0,42% ke 3.897,71
- Nikkei 225 (Jepang): Stabil dalam kisaran 49.303,45
- Topix (Jepang): Naik 0,08% ke 3.341,06
- Kospi (Korea Selatan): Naik 1,90% ke 3.994,93
- Kosdaq (Korea Selatan): Naik 0,65% ke 928,42
Bursa Asia bergerak menguat terdorong oleh perkembangan ekonomi regional dan meningkatnya ekspektasi bahwa suku bunga akan dipangkas pekan depan. Investor semakin memposisikan diri terhadap hal tersebut usai data ekonomi menunjukkan pelemahan dan tekanan inflasi yang mereda dari Amerika Serikat (AS).
Data terbaru memperlihatkan aktivitas manufaktur kembali melemah pada November. Potensi pelonggaran kebijakan monete meningkatkan selera risiko dalam kawasan, dengan pelemahan dolar diperkirakan akan menopang pasar saham dan komoditas, termasuk dari Asia.
Dari Korea Selatan, Amerika Serikat mengonfirmasi penurunan tarif umum atas sejumlah impor dari negara tersebut, termasuk sektor otomotif, dari 20% menjadi 15%. Kebijakan ini dipandang menguntungkan perusahaan-perusahaan berorientasi ekspor dan membantu mendorong indeks saham lokal lebih tinggi.
Dari China, investor menyambut baik langkah-langkah terkait stimulus yang diberikan pemerintahan di tengah data manufaktur periode yang melemah pada November. Beijing didorong untuk memberikan dukungan ekonomi baru menjelang Konferensi Kerja Ekonomi Pusat.
Dari Jepang, pejabat pemerintah kembali menyuarakan kekhawatiran atas depresiasi yen dan risiko tekanan inflasi. Bank of Japan (BOJ) diproyeksi dapat menaikkan suku bunga dalam waktu dekat karena hal tersebut.
Baca Juga: IHSG Hari Ini Ditutup Meroket 0,80% ke Level 8.617, BOAT Jadi Saham Tercuan
Gubernur Bank of Japan, Kazuo Ueda juga memberi sinyal kemungkinan kenaikan suku bunga pada Desember. Ia menyatakan bahwa bank sentral akan menimbang untung-rugi penyesuaian kebijakan sambil tetap menjaga kondisi moneter yang akomodatif. Komentar bernada hawkish tersebut mendorong penguatan yen, yang kemudian menekan pasar saham dari Jepang.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar
Tag Terkait:
Advertisement