Kredit Foto: Reuters
Bursa Eropa bergerak tanpa arah pada perdagangan di Selasa (2/12). Investor tetap berhati-hati setelah pelemahan dalam sesi sebelumnya menyusul tekanan soal ekonomi dari Eropa.
Dilansir dari Reuters, (3/12), Indeks STOXX 600 ditutup mendatar ke 575,5. Hal tersebut mencerminkan minimnya sentimen penggerak pasar.
Baca Juga: Asing Net Buy Rp454,01 Miliar, Saham Emiten Prajogo Paling Diserbu
Saham Bayer menjadi salah satu penggerak terbesar dari Bursa Eropa. Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mendesak pengadilan untuk memeriksa upaya perusahaan tersebut dalam membatasi ribuan gugatan terkait produk herbisidanya yang dituding menyebabkan kanker. Kabar ini mendorong saham perusahaan itu menguat signifikan.
Dari sisi makro, investor mencermati data terbaru yang menunjukkan inflasi zona euro naik secara tak terduga bulan lalu. Perkembangan tersebut berpotensi menggagalkan harapan pemangkasan suku bunga lebih lanjut oleh European Central Bank (ECB).
Senior Analyst Swissquote Bank, Ipek Ozkardeskaya mengatakan prospek kebijakan moneter bank sentral euro kini semakin ketat.
“ECB tidak terlihat siap untuk memangkas suku bunga. Saya pikir tidak akan ada pemangkasan tahun depan karena mereka menilai kebijakan berada pada posisi yang tepat,” ujarnya.
Saham Eropa sebelumnya sempat mengungguli pasar saham global pada paruh pertama tahun ini, di tengah ketidakpastian perdagangan serta kebijakan moneter yang mendorong investor melakukan diversifikasi global.
Baca Juga: IHSG Hari Ini Ditutup Meroket 0,80% ke Level 8.617, BOAT Jadi Saham Tercuan
Namun, Wall Street mulai mengejar ketertinggalan, bahkan melampaui kinerja euro seiring reli yang dipicu euforia terhadap perkembangan kecerdasan buatan (AI).
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar
Tag Terkait:
Advertisement