Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kemenkop Siap Perkuat Rantai Pasok MBG

Kemenkop Siap Perkuat Rantai Pasok MBG Kredit Foto: Istimewa
Warta Ekonomi, Jakarta -

Menteri Koperasi (Menkop) Ferry Juliantono menegaskan kesiapan Kementerian Koperasi (Kemenkop) untuk memperkuat rantai pasok dalam Program Makan Bergizi Gratis (MBG).

Dirinya mengatakan pihaknya siap mengoptimalkan peran koperasi dalam penyediaan bahan baku bagi Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG). Bahkan beberapa koperasi sudah menjalankan perannya sebagai SPPG.

Baca Juga: Generasi Muda Berperan Penting dalam Pertumbuhan Industri Kecantikan

Menkop mengatakan koperasi merupakan fondasi utama yang telah memiliki jaringan produksi dan distribusi yang bisa langsung disambungkan ke SPPG.

Hal tersebut disampaikannya dalam Rapat Koordinasi Terbatas (Rakortas) Tingkat Menteri Tata Kelola Penyelenggaraan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kantor Kementerian Koordinator (Kemenko) Bidang Pangan di Jakarta, Rabu (3/12).

“Karena ada penambahan jumlah SPPG, kami akan melakukan percepatan suplai bahan-bahan atau barang-barang (bahan baku) untuk SPPG atau dapur-dapur yang sedang dan akan dibangun," kata Menkop, dikutip dari siaran pers Kemenkop, Kamis (4/12).

Rakortas dipimpin oleh Menko Pangan Zulkifli Hasan yang dihadiri juga Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana, Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Mendes PDT) Yandri Susanto, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN-RB), Rini Widyantini dan perwakilan dari lintas Kementerian/Lembaga lainnya.

Ia memberi contoh bahwa koperasi produsen susu kini berpotensi masuk ke pasar baru MBG, karena kebutuhan susu pasteurisasi program ini mencapai 82,9 juta jiwa atau 4,1 juta ton per tahun. Kemudian terdapat koperasi seperti Koperasi Pondok Pesantren Ittifaq di Ciwidey Bandung telah menyuplai kebutuhan produk-produk unggul pertanian ke sejumlah ritel modern.

Hal itu menjadi bukti bahwa ekosistem koperasi telah siap memberikan dukungan penuh kepada SPPG di berbagai wilayah di Indonesia. Selanjutnya Kemenkop akan mengkonsolidasikan koperasi-koperasi tersebut dengan SPPG agar suplai bahan baku berjalan tanpa hambatan.

Sebagai upaya mengoptimalkan peran koperasi dalam program MBG ini, Kemenkop akan mendorong Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LPDB) yang merupakan Badan Layanan Umum (BLU) di bawah koordinasi Kemenkop untuk memastikan kebutuhan koperasi dalam memenuhi kebutuhan bahan baku bagi setiap SPPG.

"Ada LPDB yang siap membantu kebutuhan bagi setiap koperasi. Jadi kita perlu menyampaikan titik-titiknya (SPPG) di mana saja untuk disinkronkan dengan koperasi untuk bisa menyuplai (bahan baku)," ujar Menkop Ferry. 

Kemenkop telah melakukan pemetaan potensi koperasi produktif melalui program Koperasi Desa/Kelurahan (Kopdes/Kel) Merah Putih yang berperan dalam rantai pasok bahan baku, baik dari petani, peternak, nelayan, hingga produk lokal. Oleh karena itu Kemenkop akan melakukan pendalaman rencana kemitraan antara Kopdes/Kel Merah Putih dengan Badan Gizi Nasional (BGN) dalam waktu dekat.

Selain itu, menanggapi  salah satu masalah yang dihadapi SPPG yaitu pasokan daging/telur ayam ras yang terbatas sehingga memicu kenaikan harga, Menkop Ferry menegaskan bahwa ada sejumlah koperasi aktif yang mengembangkan sektor peternakan ayam petelur. Hal ini menjadi peluang bagi SPPG untuk menggandeng koperasi tersebut daripada harus membangun peternakan ayam secara mandiri.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Editor: Ulya Hajar Dzakiah Yahya

Advertisement

Bagikan Artikel: