- Home
- /
- Kabar Finansial
- /
- Bursa
Tak Cuma Kebijakan Moneter, Kekhawatiran Gelembung Saham Teknologi Membayangi Bursa Asia
Kredit Foto: Zabra
Bursa Asia ditutup menguat pada perdagangan di Jumat (12/12). Investor masih khawatir soal bubble sektor teknologi, namun mereka cukup optimistis terkait dengan arah kebijakan moneter, khususnya dari China dan Jepang.
Dilansir Senin (15/12), berikut ini adalah catatan pergerakan sejumlah indeks utama dari Bursa Asia. Bursa Jepang menjadi sosortan dalam perdagangan kali ini:
- Hang Seng (Hong Kong): Naik 1,75% ke 25.976,79
- CSI 300 (China): Naik 0,63% ke 4.580,95
- Shanghai Composite (China): Naik 0,41% ke 3.889,35
- Nikkei 225 (Jepang): Naik 1,37% ke 50.836,55
- Topix (Jepang): Naik 1,98% ke 3.423,83
- Kospi (Korea Selatan): Naik 1,38% ke 4.167,16
- Kosdaq (Korea Selatan): Naik 0,29% ke 937,34
Di Jepang, investor tetap berhati-hati menjelang pertemuan kebijakan moneter dari Bank of Japan (BOJ). Bank sentral tersebut diperkirakan akan menaikkan suku bunga yen.
Di China, perhatian tertuju pada pertemuan tahunan dari Konferensi Kerja Ekonomi Pusat. Ia telah menetapkan prioritas kebijakan untuk 2026.
Sejumlah laporan menyebutkan agenda utama meliputi upaya membalikkan penurunan investasi serta mendorong konsumsi domestik. Meski demikian, tidak ada perubahan kebijakan besar yang diumumkan dari pertemuan tersebut.
Secara keseluruhan, pasar saham juga dipengaruhi oleh dinamika terkait dengan saham teknologi hingga kebijakan dari Federal Reserve (The Fed) Amerika Serikat (AS).
Federal Reserve telah memangkas suku bunga acuannya untuk ketiga kalinya tahun ini dan mengindikasikan kemungkinan pemangkasan lanjutan pada 2026.
Pasar juga tengah dilanda keraguan apakah aliran dana besar menuju chip akal imitasi dan pusat data akan menghasilkan keuntungan dan produktivitas sesuai ekspektasi.
Baca Juga: Direktur XLSmart Borong 150.000 Saham EXCL, Habiskan Dana Segini
Meski miliaran dolar terus mengalir ke sektor kecerdasan buatan, keraguan terhadap prospek industri tersebut secara keseluruhan masih menjadi faktor yang menahan optimisme investor dalam pasar global.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar
Tag Terkait:
Advertisement