Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Parabolic Arc Harga Bitcoin Rusak, Terancam Anjlok Hingga US$25.000!

Parabolic Arc Harga Bitcoin Rusak, Terancam Anjlok Hingga US$25.000! Kredit Foto: Unsplash/Kanchanara
Warta Ekonomi, Jakarta -

Trader Veteran dan Analis Teknikal Kripto, Peter Brandt memperingatkan bahwa pola pertumbuhan parabola khas bitcoin telah patah dann membuka peluang penurunan harga yang tajam hingga ke kisaran US$25.000.

Dilansir Selasa (16/12), Brandt mengatakan analisanya didasarkan pada pola penurunan eksponensial dalam siklus bullish bitcoin. Secara historis, aset kripto tersebut cenderung mengalami reli kuat dalam dua belas hingga delapan belas bulan setelah peristiwa halving, sebelum kemudian masuk ke fase pasar bearish dengan koreksi sekitar 70%-80%.

Baca Juga: Raksasa Manajer Aset Brasil Sarankan Investasi Bitcoin

Namun, Brandt menyebut setiap siklus bullish bitcoin menunjukkan imbal hasil yang semakin mengecil. Setelah halving pertama, harga bitcoin melonjak sekitar seratus kali lipat hingga mencapai US$1.240.

Siklus berikutnya pasca-halving mencatat kenaikan sekitar tujuh puluh empat kali lipat, sementara siklus setelah halving ketiga hanya menghasilkan kenaikan sekitar delapan kali lipat.

Siklus terbaru dimulai setelah halving April 2024. Dalam periode tersebut, harga bitcoin sempat naik dua kali lipat hingga mencetak rekor tertinggi di US$126.000 di Oktober 2025. Namun sejak itu, harga terkoreksi dan menembus garis parabola yang sebelumnya menjadi penanda tren kenaikan besar pada siklus-siklus terdahulu.

“Pergerakan parabola saat ini telah ditembus. 20% dari rekor tertinggi berada di US$25.240,” ujar Brandt.

Dalam grafik skala logaritmik yang disusunnya sejak lebih dari satu dekade lalu, ia menunjukkan empat kurva parabola yang semakin curam, masing-masing merepresentasikan fase kenaikan vertikal dalam satu siklus. Menurutnya, parabola harga bitcoin tidak melengkung secara perlahan, melainkan melesat tajam ke atas, mencerminkan sejarah kenaikan harga yang cepat.

Brandt menambahkan bahwa penurunan harga yang menembus garis penopang parabola tersebut secara historis menandai berakhirnya fase bullish.

Baca Juga: Tak Lagi Risk-off, Siklus Empat Tahunan Bitcoin Mulai Terganggu

Penurunan dari puncak harga menurutnya telah menembus kurva parabola keempat, memperkuat sinyal bahwa risiko koreksi lebih dalam kini meningkat.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Aldi Ginastiar

Advertisement

Bagikan Artikel: