Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Digitalisasi dan Industri 4.0 Kunci Wujudkan Sektor Manufaktur Tangguh

Digitalisasi dan Industri 4.0 Kunci Wujudkan Sektor Manufaktur Tangguh Kredit Foto: Wafiyyah Amalyris K
Warta Ekonomi, Jakarta -

Dalam mewujudkan sektor manufaktur yang cerdas, berkelanjutan, dan tangguh menghadapi dinamika global, digitalisasi dan penerapan industri 4.0 menjadi kunci.

Sehingga Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus mendorong percepatan transformasi digital melalui peningkatan produktivitas, penguatan teknologi proses, serta digitalisasi sistem industri yang terintegrasi.

Baca Juga: Transparansi Berkelanjutan, PTPP Raih Predikat Informatif

“Kesiapan digital akan menjadi stimulus penting bagi dunia usaha untuk meningkatkan produktivitas, mempercepat inovasi, sekaligus memperkuat daya saing produk Indonesia di pasar global,” kata Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, dikutip dari siaran pers Kemenperin, Senin (22/12).

Berdasarkan data Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) tahun 2025, pemanfaatan sistem informasi berbasis internet telah menjangkau sekitar 229 juta pengguna atau 80,66 persen dari total penduduk Indonesia. 

Capaian ini menunjukkan tingginya tingkat penetrasi digital masyarakat, sekaligus menjadi indikator kesiapan nasional dalam menghadapi era transformasi digital, termasuk di sektor industri.

Sebagai wujud nyata penguatan transformasi industri 4.0, Kemenperin melalui Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) secara konsisten menyelenggarakan berbagai program peningkatan kompetensi sumber daya manusia (SDM) industri, khususnya di bidang teknologi digital dan keamanan siber.

Pada akhir November lalu, BPSDMI berkolaborasi dengan PT Elmecon Multikencana, PT Riasarana Electrindo, dan Data Garda menyelenggarakan Seminar Kolaborasi PIDI 4.0 bertajuk “Essential Backbone for Industrial Efficiency, Connectivity, and Cybersecurity” yang digelar di Gedung Pusat Industri Digital Indonesia 4.0 (PIDI 4.0), Jakarta.

Kepala BPSDMI Doddy Rahadi menyampaikan, transformasi industri saat ini bergerak menuju lingkungan produksi yang semakin terotomatisasi, terkoneksi, dan berbasis data. 

Oleh karena itu, keseimbangan antara efisiensi operasional, konektivitas yang andal, serta keamanan siber menjadi fondasi utama dalam meningkatkan daya saing industri nasional.

“Efisiensi energi, konektivitas sistem, dan keamanan siber bukan lagi pilihan, melainkan kebutuhan strategis bagi industri yang ingin bertahan dan berkembang di era digital,” jelas Doddy.

Melalui seminar tersebut, pemerintah dan pelaku industri bersinergi untuk mempercepat transformasi industri 4.0 dengan berfokus pada tiga aspek utama, yakni peningkatan efisiensi energi, optimalisasi produktivitas mesin, serta penguatan keamanan siber operasional. 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Editor: Ulya Hajar Dzakiah Yahya

Advertisement

Bagikan Artikel: