Kredit Foto: Istimewa
Di sebuah gedung posyandu sederhana di Desa Sarinagen, harapan tentang masa depan anak-anak kembali dirawat.
Sejak pagi, satu per satu ibu datang menggendong balitanya, menanti giliran pemeriksaan kesehatan dan asupan gizi tambahan. Aktivitas itu menjadi penanda bahwa Posyandu Cempaka bukan sekadar tempat timbang badan, melainkan ruang penting perjuangan bersama melawan stunting.
Harapan itu kembali tumbuh ketika Posyandu Cempaka menjadi salah satu titik kegiatan pemeriksaan kesehatan ibu dan anak yang didukung Program PLN Peduli – Srikandi Movement PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan Jawa Bagian Tengah (PLN UIP JBT).
Baca Juga: Proyeksi Mudik EV Melejit 116%, PLN Siagakan 4.516 SPKLU di Nataru
Program yang merupakan bagian dari Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) Perusahaan tahun 2025 ini difokuskan pada upaya pencegahan dan penanganan stunting di Kecamatan Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat.
Wilayah ini juga menjadi area pembangunan strategis Pembangkit Listrik Tenaga Air Upper Cisokan Pumped Storage (PLTA UCPS). Kehadiran PLN tidak hanya melalui pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan, tetapi juga melalui sentuhan sosial yang menyasar langsung kebutuhan dasar masyarakat.
Berbeda dari program sesaat, Srikandi Movement dirancang sebagai gerakan berkelanjutan. Sejak November 2025, PLN UIP JBT telah menjalankan berbagai kegiatan terpadu, mulai dari pemeriksaan kesehatan ibu dan anak, penyuluhan gizi, pelatihan kader posyandu, hingga pemberian paket nutrisi. Seluruh rangkaian ini bertujuan memperkuat peran keluarga dan kader posyandu dalam menjaga tumbuh kembang anak sejak usia dini.
Memasuki Desember, langkah tersebut diperkuat dengan penyaluran bantuan makanan bernutrisi yang terintegrasi langsung dalam kegiatan di 10 posyandu Desa Sarinagen. Bantuan ini menjadi pelengkap penting untuk memastikan asupan gizi anak-anak tetap terjaga, terutama pada masa emas pertumbuhan.
“Biasanya kami berjuang dengan keterbatasan. Tapi sekarang, para ibu lebih semangat datang ke posyandu. Anak-anak juga senang karena dapat makanan tambahan,” ujar Nurlaela, Rabu (24/12/2025).
General Manager PLN UIP JBT, Widya Anggoro Putro, menegaskan bahwa program ini merupakan wujud nyata komitmen PLN untuk hadir lebih dekat dengan masyarakat sekitar wilayah proyek.
“Pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan harus berjalan seiring dengan pembangunan kualitas manusia. Melalui Srikandi Movement, kami ingin memastikan masyarakat merasakan manfaat nyata, khususnya dalam upaya menekan angka stunting,” katanya.
Bagi warga Desa Sarinagen, Srikandi Movement bukan sekadar bantuan. Program ini menjadi simbol kepedulian dan keberlanjutan. Bersama para kader dan ibu-ibu desa, PLN menanam harapan akan lahirnya generasi yang lebih sehat, kuat, dan siap menyongsong masa depan.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Rahmat Saepulloh
Editor: Amry Nur Hidayat
Tag Terkait:
Advertisement