Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Konsumsi BBM di Pantura Paling Banyak

Warta Ekonomi -

WE Online, Jakarta - Kebutuhan konsumsi BBM meningkat rata-rata sebesar 18 persen per hari terhitung sejak "H-10" hingga "H+10" Lebaran 2015, kata Kepala Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi Andi Noorsaman Someng.

Andi saat konferensi pers di Kantor BPH Migas, Jakarta, Selasa (14/7/2015), mengatakan peningkatan konsumsi tersebut seiring dengan meningktnya aktivitas transportasi yang dipicu oleh tradisi mudik, baik jalur darat, laut dan udara. Dia menyebutkan permintaan premium pada arus mudik Lebaran sebanyak 83.000 kiloliter per hari atau meningkat dari kebutuhan hari-hari biasa sebanyak 70.000 kiloliter.

Andi mengatakan jalur Pantai Utara (Pantura) Jawa menyumbang konsumsi selama arus mudik sebanyak 60 persen dari konsumsi nasional.

"Pantura itu merupakan cerminan dari Pulau Jawa-Bali, moda darat memang paling banyak dari pengguna BBM," ucapnya.

Namun, dia menyebutkan dari seluruh moda, bahan bakar yang paling banyak digunakan adalah solar sebanyak 96 persen. Sementara itu, dia mengatakan penggunaan solar justru mengalami penurunan permintaan sebesar 11 persen yang dipicu pelarang mobil pengangkut barang melintasi jalur-jalur mudik mulai "H-5" hingga "H+3" Lebaran 2015.

Dia menyebutkan konsumsi harian solar berkurang dari 37.000 kiloliter menjadi 33.000 kiloliter, sementara untuk konsumsi bahan bakar avtur naik dari 11.000 kiloliter menjadi 12.500 kiloliter yang didorong peralihan pemudik ke moda transportasi udara.

"Kami juga telah memerintahkan kepada PT Pertamina (Persero) untuk mengamankan pasokan dan suplai BBM sebelum dan sesudah hari raya," tuturnya.

Langkah-langkah yang harus dilakukan pertamina, di antaranya membentuk posko Satgas BBM dan LPG di kantor pusat dan seluruh kantor daerah lainnya. Kedua, mengawasi stok BBM di seluruh Terminal BBM melalui sistem komputerisasi "SIM S&D" (sistem informasi suplai dan distribusi). Ketiga, Terminal BBM dan SPBU beroperasi penuh 24 jam, khususnya di jalur mudik, mulai "H-15" hingga "H+15".

"'Switching' (mengganti) tangki timbun di Terminal BBM dan atau 'switching' mobil tangki (solat ke premium)," imbuhnya.

Selain itu, menyiapkan mobil tangki isi BBM yang siaga di SPBU yang berada di jalur rawan kemacetan total, pemisahan jalur pelayanan masuk motor dan mobil serta menyediakan titik-titik SPBU transit khusus sepeda motor.

"Pertamina juga harus menyiapkan jalur 'contra flow' untuk mengantisipasi stagnasi mobilitas mobil tangki Pertamina akibat kemacetan lalu lintas yang bekerja sama dengan Polri," paparnya.

Selanjutnya, menyediakan produk BBK dalam kemasan, yaitu Pertamax, Pertamax Plus, Pertamax Dex dalam kemasan di SPBU yang selama ini menjual BBK. Serta, menjaga stok BBM nasional dalam kisaran 16 sampai dengan 68 hari, dengan detail sebagai berikut, Premiun 16,27 hari, minyak solar 26,44 hari, avtur 24,51 hari, pertamax 25,64 hari dan pertamax plus 32,79 hari. (Ant)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Achmad Fauzi

Advertisement

Bagikan Artikel: