Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pelayaran Indonesia Butuh Dukungan Infrastruktur

Warta Ekonomi -

WE Online, Jakarta - Perusahaan tur dan pesiar Princess Cruises menyatakan perkembangan perjalanan wisata pelayaran dengan kapal pesiar di Indonesia membutuhkan dukungan infrastruktur untuk memberikan kenyamanan bagi pelancong.

"Pelabuhan dan destinasinya belum cukup dikembangkan untuk menahan para wisatawan," kata Direktur Princess Cruises untuk Asia Tenggara Farriek Tawfik dalam diskusi bersama pers terkait peluang dan dinamika industri pesiar Indonesia di Hotel Pullman, Jakarta, Selasa (25/8/2015).

Farriek Tawfik mengatakan infrastruktur menjadi salah satu tantangan bagi perkembangan industri pelayaran di Indonesia. Ia menceritakan daerah di suatu negara yang pernah ia kunjungi ketika kapal pesiar bersandar ternyata memiliki daya tarik wisata yang bagus namun tidak memiliki fasilitas anjungan tunai mandiri (ATM) sehingga wisatawan kesulitan untuk bertransaksi.

Sebagian perairan Indonesia dangkal sehingga sulit bagi kapal pesiar berukuran besar untuk dapat berlabuh. Untuk itu, ia mengatakan perlu adanya kapal-kapal kecil guna memindahkan wisatawan dari kapal pesiar menuju daratan daerah yang dikunjungi. Misalnya, Pulau Komodo di mana kapal pesiar harus berlabuh di tengah perairan karena air yang dangkal sehingga tidak memungkinkan untuk bersandar.

Indonesia memiliki banyak destinasi dengan beragam daya tarik, namun harus diimbangi dengan beragam fasilitas seperti kendaraan atau bus yang memadai dan pemandu perjalanan jika wisatawan ingin melihat-lihat daerah tempat berlabuh. Meskipun demikian, Indonesia memiliki potensi pasar yang besar bagi industri pelayaran karena didukung destinasi yang menarik seperti Bali, Manado, Raja Ampat dan Sabang.

Lagi pula, peluang pasar cukup menjanjikan mengingat penduduk Indonesia yang banyak dan pelayaran juga menjangkau konsumen kelas menengah. Dengan demikian, lanjutnya, perjalanan kapal pesiar tidak lagi seperti dulu di mana hanya dapat dinikmati oleh orang berpenghasilan tinggi dan pensiunan karena mempunyai banyak waktu.

Ia mengatakan pihaknya menawarkan beragam pilihan dengan harga yang dapat dijangkau oleh kelompok ekonomi kelas menengah dan perjalanan singkat seperti 3-5 hari. Dijelaskan, Asia dapat menjadi pasar pelayaran yang berkembang pesat dengan perkiraan 4 juta penumpang kapal pesiar pada 2020.

Sementara, penumpang kapal pesiar Indonesia tumbuh 7,7 persen per tahun sejak 2020. Jumlah penumpang kapal pesiar untuk Indonesia pada 2014 sebanyak 18 ribu orang. Disebutkan, Indonesia mejadi bagian dari sepuluh tujuan paling banyak dikunjungi di Asia. Kepadatan kapal pesiar di Indonesia diperkirakan mencapai 240.000 pada 2020.

Princess Cruises adalah perusahaan tur dan pesiar yang mengoperasikan 18 armada/kapal yang merupakan bagian dari Carnival Corporation & plc. (Ant)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Cahyo Prayogo

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: