Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Petani Minta Perbankan Salurkan Kredit Tanpa Jaminan

Warta Ekonomi -

WE Online, Lebak - Petani di Kabupaten Lebak, Banten meminta perbankan atau lembaga keuangan milik pemerintah di daerah ini menyalurkan kredit tanpa jaminan untuk penguatan modal.

"Kami berharap petani mendapat bantuan penguatan modal dari perbankan tanpa jaminan," kata Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Lebak Dede Supriatna saat dihubungi di Lebak, Jumat (4/9/2015).

Menurut dia, saat ini, petani di Kabupaten Lebak mengalami kesulitan permodalan akibat dampak kemarau berkepanjangan. Bahkan, di antaranya petani merugi karena lahan pertanianya gagal panen. Untuk itu, pihaknya berharap perbankan maupun lembaga keuangan dapat menyalurkan penguatan modal agar petani bisa kembali bercocoktanam.

Sebab, percepatan tanaman padi dilakukan secara serentak September-Oktober mendatang. "Kami yakin jika petani menerima penguatan modal dipastikan target percepatan tanam seluas 21.000 hektare terealisasikan," katanya.

Ia mengatakan, selama ini petani hanya dapat bertahan hidup saja karena mereka kesulitan permodalan,terlebih produksi hortikultura, pangan dan palawija relatif kecil akibat kemarau berkepanjangan itu. Karena itu, kata dia, dengan kemudahan untuk mendapat kredit dipastikan mereka akan kembali mengembangkan tanaman hortikultura jenis sayur-sayuran dan pangan padi.

Sebab potensi usaha pertanian di Kabuapaten Lebak cukup menjanjikan karena permintaan pasar cukup tinggi. Namun, mereka para petani kesulitan untuk mengakses permodalan guna mendukung produksi dan produktivitas. Apabila, lembaga keuangan dan perbankan menyalurkan penguatan modal, namun petani tidak sanggup memenuhinya karena harus menyertakan jaminan berharga maupun seratifikat.

"Kami terus berupaya kepada pemerintah pusat agar petani mendapat pinjaman modal dari perbankan tanpa jaminan," katanya.

Ia mengatakan pemerintah daerah mendorong petani agar mengembangkan budidaya tanaman sayur-sayuran untuk memenuhi pasar domistik. Tanaman sayur-sayuran itu antara lain terung, kangkung, bayam, ketimun, paria dan kacang panjang.

"Kita mampu memasok produksi sayuran antara lima sampai tujuh ton/hari," katanya.

Suheri, seorang petani warga Kecamatan Warunggunung, Kabupaten Lebak, mengaku dirinya kini kesulitan permodalan untuk mengembangkan sayuran ketimun karena dibutuhkan sekitar Rp30 juta/hektare. Ia berharap perbankan dapat memberikan permodalan tanpa jaminan sehingga bisa mengembangkan usaha pertanian hortikultura tersebut.

Saat ini, petani di sini mulai meninggalkan aktivitas di sawah dan beralih ke budi daya tanaman sayur-sayuran, apalagi usaha pertanian sayuaran bisa berproduksi antara stiga sampai empat bulan.

"Kami mengembangkan sayuran ketimun dan kacang panjang setelah diberikan modal oleh pedagang pengumpul dari Pasar Rau Serang," katanya. (Ant)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Cahyo Prayogo

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: