WE Online, Jakarta - Komisi V DPR meminta agar proyek Jalan Pantura Jawa Tengah diaudit karena jalan tersebut dianggap masih dalam kondisi baik untuk dilalui oleh kendaraan.
Anggota Komisi V DPR Sigit Sosiantomo mengatakan bahwa untuk mengaudit proyek tersebut, Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) juga perlu menggandeng profesional di bidang proyek jalan dan jembatan serta bidang terkait lainnya.
"Karena sepanjang Pantura Jawa Timur yang kondisi jalannya tidak semulus Pantura Jawa Tengah justru tidak dibeton. Audit juga untuk melihat apakah penyelenggaraan jalan Pantura Jawa Tengah cukup efektif, efisien," katanya di Jakarta, Kamis (10/9/2015).
Seperti diketahui, pada laporan hasil audit April tahun lalu menyimpulkan penyelenggaraan jalan dan jembatan nasional yang diselenggarakan oleh Ditjen Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum di 10 provinsi belum sepenuhnya dilakukan dengan cara efektif.
Saat itu BPK menemukan kelemahan-kelemahan di antaranya pelaksanaan kontrak berbasis kinerja pada paket pekerjaan Ciasem-Pamanukan di Jawa Barat dan hasilnya tidak efektif.
Lebih lanjut, Sigit menuturkan kementerian harus menimbang secara matang mengenai prioritas dalam alokasi anggaran infrastruktur jalan. Menurutnya, akan lebih baik jika alokasi dana terhadap proyek yang belum mendesak dialihkan ke sektor lain yang lebih membutuhkan seperti proyek untuk mengatasi backlog perumahan yang saat ini mencapai 15 juta rumah.
Selain itu, bisa juga dialokasikan ke sektor sumber daya air, pembangunan, dan perbaikan irigasi untuk mendukung program kedaulatan pangan.
"Saat saya mudik sebelum lebaran itu kondisi jalan baik-baik saja, bisa untuk ngebut, kok sekarang malah dibeton. Jangan hanya karena ingin penyerapan anggaran yang banyak lalu mengerjakan proyek yang tidak perlu," ucap Sigit.
Saat ini pengerjaan betonisasi jalan di jalur Pantura Jawa Tengah memicu kemacetan parah, terutama dari arah Demak menuju Semarang. Akibat proyek itu, perjalanan Demak-Semarang yang biasanya dapat ditempuh empat jam kini mencapai delapan jam.
Berdasarkan pantauan Sigit, pada saat jam sibuk seperti pagi dan sore, antrean panjang kendaraan terjadi dari Kota Demak hingga memasuki Kecamatan Sayung. Bila sebelum lebaran jalan yang dibeton dari arah Semarang menuju Demak kini sebaliknya lajur kanan pada ruas jalan dari arah Demak menuju Semarang.
Selain di ruas Semarang-Demak, banyak lokasi peninggian jalan dengan betonisasi di sepanjang jalur Pantura Jawa Tengah. Lokasi antara lain di antara Rembang-Lasem, Demak-Kudus, Pemalang-Tegal, Jalan Gajah Mada Kota Tegal, dan Jalan Raya Klampok Brebes. Akibatnya perjalanan dari Semarang ke Brebes yang jaraknya 173 km perlu waktu sampai delapan jam, meski normalnya sekitar empat jam.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Cahyo Prayogo
Tag Terkait:
Advertisement