WE Online, Bandung - Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Muhammad Natsir menyatakan bela negara bagi mahasiswa bukan militerisasi melainkan sistem peningkatan kedisiplinan.
"Sebagian salah menerjemahkan, yang kita ajarkan masalah kedisiplinan dan yang punya pengalaman dalam mengajak orang untuk disiplin yaitu TNI. Kita mengambil sistemnya saja bukan masalah militerisasi," kata M Nasir saat membuka Seminar Inovasi Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) untuk Indonesia Cerdas di Kampus ITB Kota Bandung, Kamis (15/10/2015).
Ia mengatakan tujuan bela negara agar mahasiswa tercipta suatu kondisi rasa memiliki negara, membela negara dan nasionalisme. Bela negara rencananya akan digulirkan mulai 2016 bagi warga negara. Bagi mahasiswa diharapkan kampus bisa menjadi tempat penyelenggaraan untuk bela negara.
"Konsep yang direncanakan adalah bagaimana nanti untuk tahun depan, kampus itu dijadikan untuk belajar membela negara yang baik yang selama ini tidak pernah ada. Yang ada selama ini hanya orientasi pengenalan kampus," kata Natsir.
Lebih lanjut ia menyatakan mahasiswa di Indonesia harus memiliki tiga komponen yakni kerja keras, cerdas dan ikhlas. Satu satunya cara untuk mewujudkan ketiga hal itu dengan rasa memiliki terhadap sebuah negara.
"Untuk meningkatkan rasa berbangsa dan bernegara dan membela Indonesia sebagai warga negara maka wawasan kebangsaan dan bela negara menjadi hal yang penting," katanya.
Bela negara ini pun akan melibatkan TNI untuk membentuk kedisiplinan dan wawasan kebangsaan serta bela negara. Namun pemusatan latihan diharapkan bisa bekerja sama dengan kampus.
"Pemusatan program itu biaya mahal, jadi di kampus saja, kita kerja sama dengan rektor. Tapi untuk dipusatkan di satu daerah, kita sangat tergantung. Yang penting bila kampus menyediakan fasilitas dengan baik ya kita tidak perlu keluar," kata dia menambahkan. (Ant)
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Achmad Fauzi
Tag Terkait:
Advertisement