WE Online, Jakarta - Mesin pencari paling berpengaruh di dunia, Google, akan melakukan sejumlah pengembangan fitur untuk mendukung pemasaran objek wisata Tanah Air. Pengembangan tersebut nantinya akan menghadirkan pemandangan bawah laut di Indonesia.
"Kami nantinya akan menambah sejumlah titik under sea street view, di antaranya Raja Ampat, Wakatobi, dan Komodo Island," terang Co-founder Google Sergey Brin di Gedung Sapta Pesona, Jakarta, Senin (28/12/2015).
Sergey menambahkan penyebaran informasi wisata dipandang penting untuk memberikan panduan bagi para wisatawan. Pria yang merupakan penggila olaraga menyelam (scuba diving) ini mengaku dirinya sudah empat hari menghabiskan waktu di Raja Ampat. Google sendiri telah menerapkan fitur under water street view bagi pemandangan bawah laut Labuhan Bajo.
Sementara itu, Menteri Pariwisata Arief Yahya mengatakan kerja sama dengan Google adalah bentuk upaya pemerintah untuk menyesuaikan gaya pemasaran.
"Ini bagian dari digital marketing, kita berharap ada kenaikan hingga 600 persen kunjungan wisatawan," sebutnya.
Sebagaimana diketahui, pemerintah menargetkan kunjungan 20 juta wisatawan asing ke Indonesia pada 2019. Pada 2014 ada 9,44 juta kunjungan wisatawan asing ke Indonesia. Nantinya para turis yang berkunjung ke Tanah Air diharapkan bisa menggeliatkan perekonomian di lokasi wisata dengan begitu kedatangan pelancong bisa menjadi nilai tambah bagi masyarakat.
Sekadar diketahui, pada tahun 2019 mendatang devisa yang ditargetkan pemerintah dari sektor pariwisata mencapai 20 miliar dolar AS. Adapun, capaian devisa pariwisata pada tahun 2014 mencapai 10 miliar dolar AS.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Febri Kurnia
Editor: Cahyo Prayogo
Advertisement
