WE Online, Jakarta - Dalam lawatannya ke Indonesia, salah satu founder Google, Sergey Brin, sempat ditanyai tentang Project Loon yang akan dilakukan perusahaan tersebut di Indonesia. Menurutnya, Google tidak pernah berniat untuk menjadi operator telekomunikasi di Indonesia.
"Kita tidak berniat memanfaatkan teknologi ini (Project Loon) untuk menjadi operator telekomunikasi di Indonesia. Kita fokus pada lingkup kerja sama saja dengan tiga operator lokal," ungkapnya.
Sebagaimana diketahui, Google pada penghujung Oktober 2015 telah menggandeng Telkomsel, Indosat, dan XL untuk menggelar uji coba teknis Project Loon di kawasan timur Indonesia.
Dikatakan Sergey, uji coba teknis tersebut akan melibatkan jumlah balon lumayan besar. "Konsep ini lebih efisien ketimbang menghadirkan BTS di darat jika melihat kondisi Indonesia yang punya banyak pulau terpencil. Pekerjaan beratnya adalah mengatur rotasinya seiring pergerakan udara," paparnya.
Nantinya balon Google akan terbang dan bergerak mengelilingi Indonesia di atas ketinggian 20 kilometer dengan radius pancaran sinyal 40 kilometer. Akses yang diberikan adalah 4G LTE dengan memanfaatkan frekuensi 900 MHz.
Balon ini diperkirakan bisa terbang selama 150 hari di angkasa dan dikalkulasi untuk Indonesia dibutuhkan sekitar 6.000 balon melayani pulau-pulau terpencil.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Febri Kurnia
Editor: Cahyo Prayogo
Tag Terkait:
Advertisement