Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Batam Siap Jadi Kota Lingkungan Berbasis TI dan Birokrasi Bersih

Warta Ekonomi -

WE Online, Batam - Cita-cita Wali Kota Batam Muhammad Rudi ingin menjadi Kota Batam sebagai kota maju setara dengan Kota Surabaya, Bandung, dan Ibu Kota Jakarta. Langkah dengan mengadopsi cara kerja pemimpin dari tiga kota tersebut akan diterapkan Rudi yang baru dilantik menjadi Wali Kota Batam lima tahun ke depan.

Bersama wakilnya Amsakar Achmad, Rudi menyatakan keinginan itu dengan mencontoh Wali Kota Tri Rismaharini dalam mengelola lingkungan hidup. Pemerintah Kota Batam akan giat melakukan penghijauan untuk menyediakan lingkungan yang baik bagi masyarakat.

Sementara dari kota yang dipimpin Ridwan Kamil, Bandung, Rudi ingin mencontoh bagaimana teknologi informasi dimanfaatkan dalam pelayanan pemerintah kepada masyarakat dan dari Basuki Thahaja Purnama alias Ahok, Rudi ingin mewujudkan birokrasi yang bersih seperti di ibukota negara, DKI Jakarta.

"Ketiga pimpinan daerah ini akan kita ikuti. Penghijauan sudah kita laksanakan. Pemanfaatan IT juga kita terapkan, 2016 berjalan. Kita buat semuanya ada di Batam. Saya yakin bisa, kalau bapak ibu mau semua, tidak sulit," kata Rudi di hadapan pegawai Pemerintah Kota Batam di Temenggung Abdul Jamal, Jumat (18/3/2016).

Pada acara silaturahmi dengan Ahmad Dahlan, Wali Kota Batam periode sebelumnya tersebut, Rudi mengatakan penggantian kepemimpinan itu hal biasa. Ketika Dahlan menjadi wali kota, presiden Indonesia adalah Susilo Bambang Yudhoyono, tapi kini tentu kecepatan gerak pemerintah berbeda dengan kepemimpinan Presiden Joko Widodo saat ini.

"Nawacita presiden saat ini harus dilaksanakan. Pesan beliau cuma satu, kerja, kerja, kerja. Artinya, kita harus mengikuti irama," kata Rudi.

Wakil Wali Kota Batam Amsakar Achmad mengatakan hal senada. Ia berharap para pegawai Pemkot Batam saat ini bisa menyesuaikan ritme gerak kepala daerah yang baru.

"Program tetap akan dilakukan ke depan, yang berubah hanya kecepatan saja. Misal pemimpin 100km/jam, yang 40 km/jam, 50 km/jam minggir saja dulu. Imbangi kecepatan gaya pemimpin kita saat ini," pesannya.

Selain itu, ia juga berharap agar tiap satuan kerja perangkat daerah (SKPD) bisa melakukan inovasi-inovasi sehingga pelaksanaan kegiatan dan pembangunan tidak hanya berjalan normatif.

"Butuh terobosan untuk penyelesaian masalah yang sifatnya permanen. SKPD harus seperti itu. SKPD harus kompeten dan bersinergi dengan pemimpin kita," kata Amsakar.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: https://wartaekonomi.co.id/author/dedy_suwadha
Editor: Cahyo Prayogo

Advertisement

Bagikan Artikel: