WE Online, Kudus - Peningkatan kualitas pendidikan dimulai dari para tenaga pendidiknya, filosofi itulah yang mendasari semangat PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. dan Djarum Foundation untuk memberikan pembekalan bagi para guru Sekolah Dasar (SD) di Kabupaten Kudus melalui Program “Peningkatan Kualitas Pendidikan Melalui Penerapan Pembelajaran Aktif, Kreatif dan Menyenangkan (PAKEM)”.
Program yang telah berjalan selama 3 tahun ini dilaksanakan atas kerjasama PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. melalui inisiatif ‘BNI Sahabat Negeri’ dan Djarum Foundation, dengan fasilitator (pendampingan lapangan) oleh Putera Sampoerna Foundation School Development Outreach (PSF-SDO).
125 guru dari Sekolah Dasar Negeri dan Swasta, serta, Madrasah Ibtidaiyah Negeri dan Swasta di bawah binaan Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Dikpora) dan Kementerian Agama Kabupaten Kudus mengikuti diseminasi oleh 40 Guru Inti berbasis sekolah selama 2 hari (28-29 April). Guru Inti ini berasal dari 4 sekolah model penerapan PAKEM di Kabupaten Kudus dan telah mengikuti program sejak tahun 2013.
“Setelah melewati 3 tahun penyelenggaraan Program Peningkatan Kualitas Pendidikan, kegiatan diseminasi pada hari ini ditujukan sebagai sarana untuk memberikan pemahaman yang lebih luas kepada para guru di Kabupaten Kudus akan metode pengajaran yang lebih efektif mengacu pada sistem pengajaran abad ke-21, salah satunya melalui penerapan metode PAKEM di kelas. Sehingga guru–guru dari sekolah–sekolah lain juga dapat melihat bagaimana sebuah sistem tata kelola sekolah yang memungkinkan terjadinya sebuah lingkungan, dapat secara bersama mampu untuk saling mengembangkan para pendidik di dalamnya secara terstruktur dan berkesinambungan, “ ujar Laksmi Lestari, Program Associate Djarum Foundation
Dedi Priambodo, Head of Business Banking PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. wilayah Semarang menyampaikan, “BNI meyakini bahwa kunci dari peningkatan kualitas pendidikan terletak pada peningkatan kapasitas dan kemampuan tenaga pengajar dalam mengelola ekosistem pendidikan, maupun penyampaian materi pembelajaran yang mampu menginspirasi siswa. Program PAKEM (Pembelajaran Aktif, Kreatif dan Menyenangkan), yang bekerjasama dengan Djarum Foundation, merupakan program untuk meningkatkan kualitas guru dan pendidik.”
“Secara keseluruhan, penerapan Program Peningkatan Kualitas Pendidikan ini diharapkan dapat membantu merubah budaya pembelajaran konvensional dan meningkatkan kompetensi serta profesionalisme guru secara efektif,” ucap Gusman Yahya, Head of Putera Sampoerna Foundation School Development Outreach.
Dimulai sejak awal tahun 2013 lalu dan berakhir pada tahun 2016 ini, program PAKEM diikuti oleh 4 Sekolah Dasar (SD) mitra di Kabupaten Kudus, yakni SD Negeri 1 Jatikulon, SD IT Al Islam, SD Masehi, dan MI NU Banat, sebagai model pembelajaran. Setiap sekolah mengirimkan satu Kepala Sekolah dan 10 tenaga pendidiknya guna mengikuti rangkaian program Peningkatan Kualitas Pendidikan tersebut.
Sepanjang tahun 2013, para guru telah mendapatkan pelatihan PAKEM yang bertujuan memberikan kesempatan kepada siswa untuk berpartisipasi aktif di dalam proses pembelajaran, mendorong siswa untuk bereksplorasi, guna mendapatkan proses pembelajaran yang menyenangkan untuk menghasilkan siswa-siswi aktif, kreatif, cinta akan belajar, tangguh dan unggul di bidangnya masing-masing. Metoda pembelajaran ini wajib dikuasai oleh para guru dalam menerapkan Kurikulum 2013, dimana mereka ditantang untuk dapat merubah budaya mengajar di dalam kelas, sehingga dapat tercipta suasana pembelajaran yang aktif, kreatif dan menyenangkan, guna berkembangnya kemampuan afektif para anak didik.
Sementara untuk kepala sekolah, program ini memberikan pelatihan tata kelola dan tata layanan pendidikan sehingga mereka mampu menjadi seorang pemimpin (leader) dan pengelola (manager) yang handal, dalam membuat suasana pembelajaran yang baik di sekolah.
Pada tahun 2014, secara konsisten telah dilakukan pengembangan ketrampilan melalui penguatan ketrampilan pedagogy guru dalam mengelola pembelajaran melalui penerapan salah satu model pembelajaran dalam Kurikulum 2013, yaitu PBL (Project Based Learning) atau Pembelajaran Berbasis Projek. Model ini merupakan suatu pembelajaran kreatif yang berpijak pada identifikasi dan analisa “problem” atau masalah-masalah yang ada di lingkungan sekolah. Melalui PBL baik guru dan siswa dilatih untuk mengembangkan kemampuan berkolaborasi dan ketrampilah berfikir kritis dan kreatif, melalui proses inquiry dan pendekatan scientific. Salahsatu puncaknya telah dilakukan pada Maret 2015 melalui diseminasi 150 guru SD yang merupakan mitra BNI dari berbagai wilayah untuk datang ke Kabupaten Kudus, serta, melalui dilaksanakannya pameran PBL di sekolah mitra program tersebut.
Sementara di tahun ketiga yakni mulai 2015 hingga 2016 berfokus pada program pengembangan Guru Inti Gugus. Tujuan dari program ini adalah menjadikan sekolah mitra terpilih untuk menjadi model untuk penerapan sistem pengembangan profesionalisme guru berbasis sekolah dan Guru Inti yang mampu mengembangkan sistem pengembangan profesionalisme bagi guru lainnya dalam mendukung penerapan pembelajaran aktif, kreatif dan menyenangkan di sekolah–sekolah yang ada di Kabupaten Kudus.
Program ini telah terbukti membawa membawa manfaat untuk para siswa. Untuk itu, Djarum Foundation tengah mempersiapkan sebuah “Teacher Learning Center” atau TLC di Kabupaten Kudus guna membantu keberlanjutan program ini pada masa mendatang. TLC ini merupakan suatu pusat pembelajaran bagi para tenaga pendidik dalam mengembangkan kualitas pengajaran kepada seluruh peserta didik khususnya di Kabupaten Kudus.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Sufri Yuliardi
Editor: Sufri Yuliardi
Advertisement