WE Online, Jakarta - Indonesia hingga kini belum mandiri di sektor telekomunikasi. Demikian dikatakan Dr Riant Nugroho setelah melakukan kajian independen tahun 2014.
"Kajian independen yang saya lakukan tahun 2014 menunjukkan bahwa dari sisi jaringan tetap (sembilan persen dari pangsa pendapatan hanya sekitar 15 persen dikuasai perusahaan non-Indonesia). Tetapi, jasa telekomunikasi (pendapatan pulsa dan data sekitar 43 persen dari pangsa pendapatan) sekitar 65 persen dikuasai perusahaan non-Indonesia," terangnya dalam seminar kedaulatan telekomunikasi dan penyiaran Indonesia di Hall Dewan Pers, Jakarta, Rabu (29/7/2015).
Dia melanjutkan bahwa untuk konten dan aplikasi (12 persen pangsa pendapatan) sebanyak 95 persen dikuasai perusahaan non-Indonesia.
"Infrastruktur pendukung industri telekomunikasi di luar menara (sekitar tujuh persen dari pangsa pendapatan) 100 persen dikuasai perusahaan non-Indonesia. Untuk terminal gadget (29 persen pangsa pasar pendapatan) dikuasai industri non-Indonesia," tegasnya.
Sementara itu, dalam hal penyiaran dari segi konten diperkirakan sebanyak 50 persen-55 persen adalah konten impor.
"Produksi televisi sudah di Indonesia dan pabrikasi di Indonesia. Dominasi merek non-Indonesia tetap tinggi 65 persen-70 persen," pungkasnya,
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Febri Kurnia
Editor: Cahyo Prayogo
Tag Terkait:
Advertisement
