Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kopi Lampung, Menjawab Harapan dari Pak Wapres (Bagian I)

Warta Ekonomi -

WE Online, Jakarta- Kejayaan kopi dari Tanah Air terusik, menyusul produksi kopi nasional saat ini kalah dari Vietnam, padahal sebelumnya produksi dari negara itu berada di bawah Indonesia. Karena itu, berbagai pihak perlu mendorong kembali agar produksi dan produktivitas petani kopi di Indonesia, termasuk dari Provinsi Lampung, terus ditingkatkan, agar dapat mengejar lagi keunggulan dan kejayaan tersebut.

Wakil Presiden Jusuf Kalla telah meminta Pemerintah Provinsi Lampung dapat mendorong para petani kopi di daerah ini terus meningkatkan produksi dan produktivitas kopi yang dihasilkan, mengingat Lampung merupakan produsen terbesar kopi robusta secara nasional.

"Petani kopi Lampung harus bisa meningkatkan produksi dan produktivitasnya, bagaimana caranya, dengan membantu petani baik itu dari teknologi maupun pupuk yang diperlukan," kata Jusuf Kalla, usai memimpin langsung Rapat Pengembangan Kopi Nasional, di Mahan Agung (rumah dinas gubernur Lampung), di Bandarlampung, Sabtu (13/2).

Usai pertemuan itu, Jusuf Kalla menyatakan bahwa Provinsi Lampung merupakan penghasil kopi robusta terbesar di Tanah Air, sehingga diharapkan dapat terus meningkatkan produksi dan produktivitasnya.

"Upaya lain yang perlu dilakukan untuk meningkatkan produktivitas petani kopi Lampung yakni dengan memberikan pelatihan bercocok tanam bagi petani, agar kualitas hasil perkebunan ini lebih baik dari wilayah lain," kata Kalla.

Nilai ekspor biji kopi robusta Lampung selama tahun 2015 mencapai 582,5 juta dolar Amerika Serikat dengan volume 315.276 ton. Tahun 2015 ekspor biji kopi tertinggi terjadi di bulan Agustus sebesar 40.358 ton senilai 70,6 juta dolar AS. Saat ini harga biji kopi kering sekitar Rp21.000/kg di tingkat pedagang pengepul. Sedangkan di tingkat pengekspor sebesar Rp22.800/kg.

Produksi kopi Lampung mencapai 100.000 ton hingga 131.000 ton per tahun, dengan luas areal kopi mencapai 173.670 hektare. Sedangkan produktivitas kopi Lampung mencapai 800 kilogram hingga 900 kilogram per hektare, dengan sentra produksi tersebar di Kabupaten Lampung Barat 65.010 hektare, Tanggamus 43.897 hektare, serta 22.594 hektare lainnya tersebar di Kabupaten Waykanan, Lampung Utara, Pringsewu, dan Pesawaran.

Menurut Wapres Jusuf Kalla, petani kopi secara nasional akan mendapatkan pelatihan dan bantuan peralatan untuk menunjang peningkatan produksinya.

"Produksi kopi Indonesia sampai dengan hari ini memang stagnan hanya sekitar 500 ribu ton untuk tahun lalu, dengan kenaikan mencapai satu persen," katanya.

Kalla mengatakan, untuk meningkatkan produktivitas kopi secara nasional itu, upaya pemerintah adalah dengan memberikan pelatihan dan pembinaan cara bertani kopi, sehingga petani akan mendapatkan hasil yang lebih tinggi dengan kualitas terbaik. (Bersambung)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ferry Hidayat

Advertisement

Bagikan Artikel: