Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Menkeu: Ekonomi Global Masih dalam Keadaan Suram

Warta Ekonomi, Jakarta -

Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro merespons pernyataan IMF yang merevisi pertumbuhan ekonomi global yang kembali turun 0,1 persen. Ia menyatakan meski hanya direvisi 0,1 persen saat ini kondisi keuangan ekonomi global masih dalam keadaan suram.

"Kebetulan weekend kemarin saya ada di China ikut G20. AMF baru saja merevisi kembali ke bawah pertumbuhan ekonomi global. Meskipun hanya direvisinya 0,1 persen, tapi tendensi bahwa revisi ke bawah ini terjadi sudah berulang-ulang secara berturut-turut, ini menegaskan kondisi ekonomi global ini jauh dari cerah atau kondisinya sedang gloomy atau suram," katanya dalam acara Sosialisasi Amnesti Pajak dan Perkembangan Kebijakan Ekonomi Indonesia di Jakarta, Selasa (26/7/2016).

Ditambah lagi dengan keluarnya Inggris dari Uni Eropa. Hal tersebut semakin memicu ketidakpastian dalam pasar keuangan global. Pasalnya, sebelum ada Brexit, potensi pelemahan ekonomi terjadi di mana-mana, bahkan di hampir semua negara di dunia yang ekonominya tergolong besar.?

Menurut Bambang, gejolak perekonomian global yang terjadi saat ini berbeda dengan tahun dimana terjadi krisis financial di Asia. Hal tersebut terletak pada pola sektor keuangan masa lalu yaitu krisis keuangan global atau regional. Menurutnya hal tersebut merupakan kejadian 5 atau 10 tahun sekali. Dan kalaupun ada ancaman sudah diketahui jauh sebelumnya.?

"Dalam kondisi hari ini, ini menjadi faktor yang makin sukar untuk ditebak. Sekarang ini lebih volatile dibandingkan yang dirasakan krisis 90an dan 2000an. Ini terjadi setelah global financial crisis 2008. Di sini bisa kita lihat, global financial crisis itu yang membuat kondisi sistem perekonomian dunia menjadi totally different," jelasnya.?

Saat ini, tambah Bambang terjadi juga semacam resesi ekonomi global yang tidak dapat ditebak. Meskipun pertumbuhan tetap ada yaitu sebesar 3,1-3,2 persen, namun itu tanda-tanda bahwa global ini makin sulit mencari sumber pertumbuhan. Apalagi kalau dilihat negara per negara, tidak ada satupun negara yang bisa menghindari volatilitas.?

"Ini juga peringatan buat kita semua bahwa ekonomi Indonesia akan senantiasa berhadapan dengan volatilitas global. Volatilitas memang akan terjadi setiap saat," terangnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Cahyo Prayogo

Advertisement

Bagikan Artikel: