Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Jika Negosiasi Brexit Gagal, Harga Cokelat Bakal Naik

Jika Negosiasi Brexit Gagal, Harga Cokelat Bakal Naik Kredit Foto: Daily mail
Warta Ekonomi, Jakarta -

Harga cokelat bisa naik jika Inggris tidak mengamankan perdagangan pasca-Brexit, demikian menurut bos perusahaan produsen cokelat Mars. Presiden global Mars Fiona Dawson mengatakan tidak adanya kesepakatan dengan negara-negara anggota Uni Eropa akan menyebabkan kenaikan tarif hingga 30 persen dalam industri tersebut.

Berbicara di Kamar Dagang Amerika untuk Uni Eropa, Dawson memperingatkan hal tersebut akan "mengancam rantai pasokan dan pekerjaan yang terkait di dalam industri."

Dawson khawatir ini akan menyebabkan Inggris kembali berdagang dengan peraturan Organisasi Perdagangan Dunia (WTO), yang berarti Inggris akan membayar tarif impor dan menghadapi hambatan non-tarif.

"Tidak adanya batas keras (di Eropa) dengan semua tarif yang menyertai, bea cukai dan hambatan non-tarif, memungkinkan rantai pasokan terpadu ini, membantu untuk menjaga agar harga tetap rendah," kata Dawson, seperti dikutip dari laman BBC di Jakarta, Senin (13/3/2017).

"Kembalinya hambatan-hambatan tersebut akan menciptakan biaya tinggi yang akan mengancam rantai pasokan dan pekerjaan yang terkait." Dawson mengatakan biaya-biaya tersebut tidak dapat diserap oleh perusahaan, yang berarti konsumen harus membayar lebih untuk produk mereka.

Mars memiliki pabrik-pabrik di Inggris dan seluruh Eropa, dengan bahan-bahan yang diangkut dari pabrik Mars di Perancis, Jerman, Polandia, dan negara-negara Uni Eropa lainnya. Perusahaan telah berinvestasi lebih di Inggris setelah referendum Brexit, termasuk pengumuman investasi sebesar ? 23 juta di pabriknya di King's Lynn, Norfolk.

Menurut Dawson, perusahaan di sektor keuangan dan otomotif telah menjadi fokus utama pasca-Brexit. Namun, fakta bahwa industri makanan dan minuman menjadi sektor manufaktur terbesar di Inggris, dan berkontribusi sebesar 16 persen, Dawson mengatakan bahwa ia menginginkan fokus baru, dan menyerukan para pemimpin Uni Eropa untuk melihat gambaran yang lebih besar saat bernegosiasi.

"Secara sederhana, jika Inggris dan Uni Eropa gagal untuk menyetujui kesepakatan baru, maka itu akan merugikan semua pihak. Negara-negara anggota lainnya harus ingat bahwa ini bukan tentang 'menghukum' Inggris atas keputusannya untuk mundur, melainkan tentang menemukan solusi terbaik untuk pekerja dan konsumen Eropa dan Inggris. Pertimbangan itu harus menjadi yang utama, karena kami membangun masa depan."

Perdana Menteri Theresa May telah berjanji untuk mendorong "perdagangan sebebas mungkin" bisa dicapai. Namun, May mengatakan jika kesepakatan yang baik tidak tercapai dengan Uni Eropa, Inggris akan pergi. Menurut May, "Tidak ada kesepakatan untuk Inggris, adalah lebih baik daripada transaksi yang buruk bagi Inggris.?

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Gregor Samsa
Editor: Dewi Ispurwanti

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: