Travelio Tinju Kompetitor di Bisnis Booking Hotel

Travelio (Travelio.com) merupakan salah satu situs booking hotel di Indonesia. Perusahaan besutan Christina Suriadjaja dan kawan-kawannya memang bukan satu-satunya penyedia jasa tersebut. Perusahaan yang baru meluncur sekitar setahunan ini berhadap-hadapan dengan Raja Kamar dan Agoda.

Namun ada hal yang berbeda dengan situs booking hotel lainnya. Travelio memberikan fitur untuk menawar kepada para konsumen. Siapa yang tidak tertarik dengan opsi ini, tentunya tawar-menawar dalam jual-beli di internet tidak mudah ditemui. Konsumen dapat memasukkan harga sebagai harga tawaran. Fitur inilah yang menjadi pembeda Travelio dengan para kompetitornya.

Co-founder Travelio Christina Suriadjaja memiliki keinginan besar menjadikan Travelio sebagai perusahaan yang besar. Oleh karena itu, ia rela apabila perusahaan ini diakuisisi oleh perusahaan yang lebih besar. Sebagai pendatang baru bukan berarti tidak memiliki penciuman yang tajam dalam mengendus bisnis ini. Travelio hanya akan fokus pada akomodasi saja, mulai dari kosan, hostel hingga hotel berbintang. Generasi ketiga keluarga Suriadjaja ini enggan untuk memperluas pada bisnis lainnya yang berhubungan dengan traveling, seperti tiket pesawat.

Seiring perjalanan waktu, banyak pelajaran yang ia petik. Pada saat launching, mereka garap semua pasar, mulai dari pasar hostel, kosan hingga hotel bintang lima. Namun kini mereka memperkuat pada pasar low-middle market. Oleh karena itu, startup ini juga terus memperkuat inventory untuk segmentasi pasar tersebut.

Perempuan yang hobi olahraga tinju ini memiliki alasan yang kuat terhadap pilihannya, yakni fokus ke pasar akomodasi dan menengah-bawah. Margin pada segmen ini lebih tinggi. Ia mengatakan bisa mendapatkan 10-30% dari setiap penjualan.