Produsen mobil listrik asal Amerika Serikat (AS), Tesla, menyatakan pihaknya telah gagal dalam memenuhi target pengiriman tahunan, hal tersebut memicu kekhawatiran tentang kemampuan produksinya.
Mengutip BBC di Jakarta, Selasa (5/7/2016), Tesla mengirimkan 14.370 mobil pada kuartal kedua, meleset dari target sebesar 17.000 unit. Gagalnya Tesla dalam memenuhi target produksi datang disaat Tesla tengah menghadapi investigasi oleh regulator keamanan AS.
Perusahaan ini masih menjadi berita utama setelah pengemudi mobil Tesla yang menggunakan teknologi autopilot meninggal di Florida bulan lalu setelah bertabrakan dengan sebuah truk. Selama tiga bulan terakhir, saham Tesla telah jatuh sebesar 13 persen. Tesla menyatakan masih memperkirakan pengiriman paruh kedua tahun ini mencapai 50.000 unit mobil.
Tesla Motors dikenal sebagai pelopor sekaligus produsen mobil listrik terbesar di dunia. Selain itu pada tahun lalu Tesla telah meluncurkan baterai untuk pengguna rumah tangga dan korporasi yang akan menggantikan peran listrik. Baterai tersebut mampu memangkas konsumsi listrik rumah tangga sebesar 25 persen.
Namun perkembangan terakhir telah menyebabkan munculnya keraguan di kalangan investor atas kemampuan produksi dan prospek perusahaan.
Pada bulan Mei, CEO sekaligus pendiri Tesla Elon Musk menuai kritik karena mengumumkan rencana untuk mengakuisisi perusahaan pembuat panel surya SolarCity.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Cahyo Prayogo
Tag Terkait: