Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Transformasi Bisnis Digital Jadi Tema Virtus Showcase 2016

        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Virtus Technology Indonesia kembali menyelenggarakan Virtus Showcase 2016 untuk menjawab tantangan industri di bidang teknologi informasi dan komunikasi (TIK). Konferensi dan pameran tahunan ini digelar di Hotel Four Seasons, Jakarta bagi ratusan praktisi dan akademisi dari berbagai institusi di Indonesia.

        Virtus Showcase 2016 mengusung tema The Essential Challenge in Digital Era untuk membantu industri mengidentifikasi tantangan dan permasalahan yang berpotensi terjadi dalam proses transformasi bisnis ke arah digital.

        Keynote speaker yang hadir dalam acara ini yaitu Ridzki Kramadibrata, Managing Director Grab Indonesia, Irvan Yasni, Corporate IT Director PT Sinarmas Land, dan Achmad Royhan, VP Information Technology PT Citilink Indonesia. Mereka berbagi pengalaman dan insight terkait transformasi digital perusahaannya.

        Dalam bertransformasi digital, perusahaan dituntut untuk dapat mengubah model bisnis menjadi lebih efisien, menyusun strategi efektif yang mampu menghadirkan value baru serta mengimplementasikan teknologi yang tepat.

        "Kondisi perekonomian semakin di-drive oleh empat pilar digital yaitu cloud computing, social media, big data analytics, dan mobility sehingga perusahaan perlu menentukan strategi teknologi yang tepat untuk mengatasi berbagai tantangan dan meminimalisir risiko," kata Direktur Virtus Technology Indonesia Christian Atmadjaja di Jakarta, Selasa (16/8/2016).

        Studi yang dilakukan Deloitte mencatat enam tantangan yang paling sering dialami oleh perusahaan dalam proses transisi ke arah digital. Tantangan tersebut di antaranya banyaknya prioritas perusahaan yang saling bertentangan, faktor biaya, masalah keamanan, strategi yang lemah, minimnya responsivitas terhadap perubahan dan peluang, serta kemampuan teknis yang kurang memadai.

        Dengan teknologi, perusahaan dapat bergerak lebih lincah, terhubung dengan sumber daya manusia dan barang, mendapatkan masukan untuk mengambil keputusan dan melindungi data-data penting yang didapat dari hasil peningkatan digitalisasi.

        Namun, meskipun transformasi digital telah menjadi prioritas sebagian besar perusahaan di dunia, tingkat kesadaran akan pentingnya keamanan informasi masih relatif rendah. Di era Internet of Things di mana milyaran perangkat saling terhubung, keamanan informasi menjadi perhatian utama seluruh perusahaan dan perlu disusun strategi kemanan yang tepat.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Leli Nurhidayah
        Editor: Cahyo Prayogo

        Bagikan Artikel: