Kabut asap dampak kebakaran lahan dan hutan menyelimuti Kota Dumai hingga pukul 10.00 WIB pada Minggu pagi ini tampak semakin pekat dan menutupi jarak pandang hanya menyisakan berkisar 500 meter.
Kondisi kabut asap dengan bau abu kebakaran terasa antara lain di Jalan Hasanuddin Dumai, dan sebagian warga sudah mulai memakai masker saat berkendaraan.
Namun para pejalan kaki masih ada yang belum mamasang kain penutup wajah tersebut.
Kondisi lingkungan udara tidak sehat dan tercemar ini membuat warga memilih tetap di dalam rumah, terutama orang tua dan anak-anak di bawah lima tahun karena cemas bisa terganggu kesehatan mereka.
"Bau asapnya sudah tercium di dalam rumah, dan anak-anak mulai diserang flu, karena itu pintu dan jendela tidak dibuka seperti biasanya," kata Ayu Wahyuni, seorang ibu rumah tangga warga Jalan Hasanuddin Dumai.
Data Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Provinsi Riau dilansir Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Dumai menyebutkan, kabut asap telah menyebabkan jarak pandang jadi pendek di daerah pesisir di Provinsi Riau ini, yaitu hanya 1.000 meter.
Kasi Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Dumai Muhammad Rasyid Ridho mengatakan, data BMKG menyebutkan Kota Dumai nihil titik api, namun akibat kejadian kebakaran lahan dan hutan di sejumlah daerah membuat udara diselimuti kabut asap.
"Jarak pandang menyisakan hanya satu kilometer dan kebakaran lahan berdasarkan pemantauan BMKG tidak ada di Dumai," kata Ridho pula.
Dia menyebutkan, kebakaran lahan di Provinsi Riau berdasarkan data BMKG terpantau hanya empat hotspot, yaitu 3 titik di Kabupaten Rokan Hilir dan Siak 1 titik api.
Dia mengimbau masyarakat untuk berhati-hati dan mewaspadai kabut asap ini, dengan cara mengurangi kegiatan di luar ruangan dan selalu memakai masker agar tidak terserang sakit gangguan pernapasan maupun mengalami iritasi mata.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat
Tag Terkait: