Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Tumbangnya Pelayaran Hanjin Dinilai Berdampak ke Indonesia

        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Tumbangnya raksasa pelayaran kargo Hanjin Shipping Co. asal Korea Selatan dinilai akan berdampak ke ekspor-impor Indonesia, yang mengakibatkan adanya keterlambatan pengiriman barang dan potensi timbulnya biaya tambahan bagi pelaku usaha.

        "Soal Hanjin ini, yang bisa saya sampaikan akan berpengaruh ke Indonesia. Banyak pihak rekanan bisnis seperti eksportir dan importir akan terkena pengaruh," kata Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Carmelita Hartoto, dalam jumpa pers di Jakarta, Rabu (7/9/2016).

        Carmelita mengatakan, kasus Hanjin tersebut akan berdampak pada keterlambatan pengiriman barang yang menggunakan jasa pelayaran kargo Hanjin. Selain itu juga ada potensi kerugian dengan adanya biaya tambahan yang bisa saja dibebankan kepada pemilik barang akibat penahanan kapal-kapal yang dioperasikan Hanjin Shipping Co.

        Menurut dia, para pemilik barang tersebut akan menderita potensi kerugian dengan menanggung biaya tambahan akibat Hanjin meninggalkan kewajiban dengan mendadak dan tidak memberikan cukup waktu kepada pengguna jasa.

        "Turunnya freight membuat kerugian yang terus menerus dan hampir diderita oleh semua pelayaran, dan Hanjin merupakan korban pertama dengan skala yang relatif sangat besar di industri pelayaran kontainer global," katanya.

        Dalam kesempatan tersebut, Komite Tetap Perhubungan Kadin, Asmari Herry, mengatakan bahwa untuk kedepannya pada eksportir dan importir anggota Kadin Indonesia disarankan agar dapat memilih perusahaan pelayaran yang memiliki reputasi dan laporan finansial yang tidak mengkhawatirkan.

        "Sebaiknya memilih jasa pelayaran yang tidak terus mengalami kerugian, dan jika memungkinkan, perubah term of shipment agar eksportir kita bisa menentukan pelayaran mana yang layak untuk dipergunakan jasanya," katanya.

        Tingkat utang yang terus meninggi membuat Hanjin Shipping Co. harus menghadapi berbagai masalah di dunia, salah satunya adalah, kapal-kapal milik Hanjin ditolak masuk ke beberapa pelabuhan internasional seperti yang terjadi di Republik Rakyat Tiongkok dan Spanyol.

        Otoritas setempat tidak memperbolehkan kapal-kapal Hanjin untuk masuk ke dalam pelabuhan akibat dari ketidakmampuan perusahaan tersebut membayar biaya pelabuhan.

        Tercatat utang perusahaan pelayaran terbesar ketujuh di dunia itu mencapai 6,1 triliun won pada Juni 2016. Kerugian terparah yang dialami terjadi pada tahun 2011-2014. (Ant)

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Sucipto

        Bagikan Artikel: