Pemkot dan DPRD Balikpapan terus berupaya menyiasati defisit APBD Perubahan tahun 2016 sebesar Rp 577 miliar yang dialami Pemerintah kota Balikpapan. Selain pemotongan anggaran dan penundaan pembayaran proyek fisik, kemungkin juga akan menjual aset yang dimiliki pemkot.
Ketua DPRD kota Abdulloh mengatakan jika Oktober juga belum juga turun dana dari Kementerian Keuangan sebesar Rp80 miliar lebih, maka kemungkin-kemungkinan akan dilakukan pemkot. Diantaranya pemkot akan menjual aset tanah atau kendaraan dinas.
?Belum kita bicara itu tapi sudah ada wacana itu seperti. Mau tidak mau kita memanfaatkan aset atau menjual aset yang sudah tidak efektif, aset tidur. Itu dibolehkan kalau di Pontianak sudah melakukan itu. Asetkan bisa tanah,mobil dilelangkan. Aset tanah pemkot kita jual. Minimal bisa cover itu walaupun tidak semua,? ungkapnya (22/9/2016)
Dia masih berharap dan menunggu komitmen pemerintah pusat dan bantuan keuangan dari pemerintah provinsi benar-benar dipenuhi.
Rencana paken depan akan disampaikan perkembangan situasi defisit anggaran oleh pemerintah kota untuk dibahas bersama DPRD kota.
? Mudah-mudahan ini bisa tertutupi kalau janji Menteri Keuangan dipenuhi. Karena saat banggar kesana dia janji akan turunkan 5 oktober Rp52 miliar, berikutnya? Desember akan diturunkan Rp23 miliar. Sekarang ini belum makanya kami was-was juga. Kalau Oktober tidak turun kami akan kesana lagi menuntut janji mereka,? katanya
Defisit anggaran juga belum sepenuhnya tertutupi oleh perolehan PAD kota. Sejauh ini perolehan PAD 2016 sudah terpenhui dari target Rp550 tahun 2016 ini sekarang sudah mencapai Rp565 miliar. Namun DPRD belum puas. ?Kami belum puas karena ada naik dan turun ya plus minus. Khususnya retribusi itu? turun Rp9 miliar malah anjlok,? tandasnya.
Karena itu DPRD kota mendorong apatur kota dibidang retribusi dan pajak harus turun kelapangan memaksimalkan potensi yang ada. ?Jangan puas dengan mereka datangi. Karena setelah RDP dari dians terkait ternyata tidak tahu lokasi-lokasi mana yang harus distressing. Kami arahkan disini-disini. Artinya kedua belah lah menggali potensi-potensi itu,? tukasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Andi Aliev
Editor: Vicky Fadil
Tag Terkait: