Pemerintah sedang gencar melaksanakan pembangunan infrastruktur. Pembangunan infrastruktur yang kuat dan tahan lama menjadi hal yang tidak bisa ditawar-tawar lagi.
Country Director SCG Indonesia dan President Director SRMI, Nantapong Chantrakul mengatakan, pembangunan seharusnya memperhatikan aspek jangka panjang. Untuk membuat bangunan yang berkualitas kuat dan tahan lama memang dibutuhkan biaya yang lebih mahal, tapi dalam jangka panjang itu justru lebih hemat karena tidak banyak biaya perawatan.
"Daripada murah diawal tapi banyak biaya perawatan di masa yang akan datang itu justru lebih mahal," ujar Nantapong di Jakarta, Kamis (22/9/2016).
Nantapong mengatakan, untuk menghasilkan bangunan yang berkualitas dibutuhkan produk bahan baku yang berkualitas dan teknologi canggih. Menurut dia tantangan pembangunan di Jakarta adalah kemacetan, hal itu membuat transportasi material menjadi lama.
Kecepatan transportasi sangat diperlukan dalam mengangkut material yang harus segera diaplikasikan seperti material beton. Jika tidak maka kualitasnya akan turun. Mengingat pembangunan gedung bertingkat yang semakin tinggi juga diperlukan teknologi yang canggih.
"Untuk membuat bangunan yang kuat dan tahan lama juga dibutuhkan beton khusus dan berkualitas," ujarnya.
Yang tidak kalah penting adalah bagaimana menanamkan mindset siapapun yang terlibat dalam pembangunan agar berkomitmen membuat bangunan yang berkualitas. Sebab hanya dengan bahan berkualitas dan teknologi, kalau tidak diikuti mindset untuk membuat bangunan yang berkualitas, hal itu tidak akan terwujud.
Senada dengan Nantapong, Davi Sukamta, konsultan pembangunan infrastruktur mengatakan mentalitas dalam membuat bangunan berkualitas di Indonesia masih rendah. Menurutnya insinyur dan pekerja agar tidak memiliki budaya cepat puas dengan hasil bangunannya.
"Teknologi dan bahan di Indonesia sudah ada, hanya mentalitas yang masih kurang," ungkap Davi.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Agus Aryanto
Editor: Vicky Fadil
Tag Terkait: