Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Facebook Minta Maaf Soal Iklan Bayi Landak di Halaman Marketplace

        Facebook Minta Maaf Soal Iklan Bayi Landak di Halaman Marketplace Kredit Foto: Sufri Yuliardi
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Seekor bayi landak, senjata ilegal, dan obat-obatan terlarang di-posting dalam halaman aplikasi Marketplace, Rabu (5/10/2016). Menanggapi hal tersebut, pihak Facebook telah meminta maaf dan mengatakan postingan serupa telah "dicegah" dan akan menghapus setiap pengguna yang melanggar kebijakan.

        Dilansir dari laman BBC di Jakarta, Rabu (5/10/2016), Marketplace adalah sebuah aplikasi e-commerce milik Facebook yang baru saja memulai operasinya.

        The New York Times yang pertama kali melaporkan masalah tersebut mengatakan "beberapa iklan tidak akan keluar dari pasar gelap online seperti Silk Word, yang operatornya telah ditangkap pada 2013 silam".

        Selain, seekor bayi landak, obat-obatan terlarang dan senjata illegal, BBC juga melihat adanya iklan untuk penjualan ganja, ular, dan layanan prostitusi.

        "Ketika kita memperluas akses untuk Marketplace, kami mengalami masalah teknis yang membuat sistem tidak mampu mencegah atau mengidentifikasi postingan yang melanggar kebijakan perdagangan dan standar komunitas,oleh sebab itu, postingan dengan konten yang melanggar kebijakan kami akan muncul ketika orang mengunjungi MarketPlace," kata juru bicara Facebook.

        "Saat ini kami sedang bekerja untuk mengatasi masalah tersebut dan memonitor sistem kami untuk memastikan tidak ada pelanggaran sebelum memberikan akses secara luas kepada orang untuk mengunjungi Marketplace. Kami meminta maaf atas hal ini".

        Sebelummnya, Facebook juga telah mendapat kritikan terkait postingan iklan untuk produk illegal, termasuk senjata, obat-obatan dan barang-barang palsu.

        Adapun, Facebook telah melaporkan hasil kinerja kuartalnya dengan pertumbuhan laba yang melonjak tajam hingga 186 persen dari periode yang sama tahun lalu. Facebook membukukan laba sebesar US$ 2 miliar pada periode April hingga Juni, naik dari US$ 719 juta pada periode yang sama tahun 2015. Pendapatan meningkat di semua wilayah geografis, dengan kenaikan 19 persen di Asia dan 21 persen di Eropa.

        Jumlah pengguna aktif bulanan yang menjadi ukuran penting bagi pengiklan, meningkat sebesar 15 persen menjadi 1,71 miliar pada 30 Juni 2016. Sebagai perbandingan, pengguna aktif bulanan Twitter meningkat hanya 3 persen di periode tersebut.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Cahyo Prayogo

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: