Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Emas Merangkak Naik Setelah Risalah Pertemuan FED Dirilis

        Emas Merangkak Naik Setelah Risalah Pertemuan FED Dirilis Kredit Foto: Sufri Yuliardi
        Warta Ekonomi, Chicago -

        Emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange berakhir lebih tinggi pada Jumat (14/10/2016) Pagi WIB, karena para pedagang mempertimbangkan risalah pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) yang dirilis setelah penutupan pasar pada Rabu.

        Kontrak emas yang paling aktif untuk pengiriman Desember naik 3,8 dolar AS, atau 0,3 persen, menjadi menetap di 1.257,6 dolar AS per ounce.

        Risalah pertemuan FOMC September menunjukkan bahwa meskipun kondisi-kondisinya hampir siap untuk menaikkan suku bunga acuan, bank sentral AS memilih menunggu bukti lebih lanjut dari ketenagakerjaan yang kuat dan peningkatan inflasi sebelum suku bunga meningkat.

        Para analis percaya bahwa Fed kemungkinan akan bertindak sebelum akhir tahun, sesuai isyarat sebelumnya.

        Setelah risalah pertemuan FOMC dirilis pada Rabu, para investor percaya the Fed akan menaikkan suku bunga dari 0,50 persen ke 0,75 persen selama pertemuan FOMC Desember.

        Menurut alat Fedwatch CME Group, probabilitas tersirat saat ini untuk menaikkan suku bunga dari 0,50 persen ke 0,75 persen adalah pada sembilan persen untuk pertemuan November 2016, dan 70 persen pada pertemuan Desember 2016.

        Emas diberi dukungan lebih lanjut karena indeks dolar AS turun 0,42 persen menjadi 97,57 pada pukul 17.30 GMT. Indeks adalah ukuran dari dolar AS terhadap sekeranjang mata uang utama lainnya.

        Emas dan dolar biasanya bergerak berlawanan arah, yang berarti jika dolar turun maka emas berjangka akan naik, karena emas yang diukur dengan dolar menjadi lebih murah bagi para investor.

        Namun, emas dicegah dari kenaikan lebih lanjut ketika Departemen Tenaga Kerja AS merilis laporan klaim pengangguran mingguan yang menunjukkan klaim baru tetap tidak berubah pada 246.000 selama seminggu yang berakhir 8 Oktober.

        Para analis mencatat bahwa angka-angka ini berada di ujung terendah dari perkiraan, dan tanda positif bagi perekonomian AS, mendorong investor menjauh dari aset "safe haven" logam mulia, dan memberikan dukungan pada Fed untuk menaikkan suku bunga.

        Pedagang juga sedang menunggu rilis laporan indeks harga produsen pada Jumat, bersama dengan laporan penjualan ritel.

        Perak untuk pengiriman Desember turun 4,7 sen, atau 0,27 persen, menjadi ditutup pada 17,458 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Januari 2017 turun 9,0 dolar AS, atau 0,96 persen, menjadi ditutup pada 932,9 dolar AS per ounce. (ANT)

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Vicky Fadil

        Bagikan Artikel: