Raksasa e-commerce dan cloud computing asal Amerika Serikat, Amazon, melaporkan laba kuartal ketiga yang lebih rendah dari perkiraan akibat meningkatnya biaya. Selain itu, perusahaan juga mengumumkan proyeksi pendapatan yang mengecewakan di kuartal keempat.
Mengutip BBC di Jakarta, Sabtu?(29/10/2016), pendapatan di kuartal ketiga melonjak 29 persen, sejalan dengan perkiraan. Sementara laba bersih naik menjadi US$252 juta, atau 52 sen per saham, dibandingkan US$ 79 juta pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Pendapatan kuartal ketiga didorong oleh meningkatnya penjualan bersih menjadi US$32,71 miliar dari US$25,36 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya. Kendati demikian, besarnya laba per saham di periode tersebut masih jauh dari estimasi analis sebesar 78 sen.
Total biaya operasional naik 31,5 persen menjadi US$10,94 miliar, yang dialokasikan untuk investasi perusahaan di Amazon Web Services, memperluas layanan video streaming Amazon Prime secara internasional, serta membangun gudang dan berekspansi dalam metode pengiriman baru.
Amazon memperkirakan penjualan bersih mencapai sekitar US$ 42 miliar hingga US$ 45,5 miliar, di kuartal keempat yang mencakup musim belanja liburan. Sementara, analis memprediksi Amazon akaa membukukan penjualan bersih sebesar US$ 44,58 miliar di kuartal keempat
Penjualan di kuartal ketiga telah dibantu oleh festival belanja tahunan Prime Day dengan penjualan yang kuat pada produk perlengkapan sekolah.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Gregor Samsa
Editor: Cahyo Prayogo
Tag Terkait: