Ketua DPR Ade Komarudin (Akom) membantah bahwa aksi bom yang terjadi di Gereja Oikumene Samarinda merupakan pengalihan isu yang sengaja digulirkan pihak tertentu untuk meredam heboh isu politik yang kini tengah jadi sorotan masyarakat.
"Saya kira enggak ada kaitannya. Terorisme itu ada isu, enggak ada isu tiba-tiba," kata Akom di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (14/11/2016).
Politisi Partai Golkar ini menambahkan masalah terorisme tidak bisa ditarik ke wilayah politik untuk kepentingan pihak tertentu. Terorisme, kata Akom, adalah masalah yang menyangkut tidak hanya di Indonesia, tetapi juga berkaitan dengan situasi global.
"Karena ini masalah bukan hanya masalah di Indonesia saja, tapi masalah global. Di berbagai belahan dunia," imbuhnya.
Dia pun memberikan saran agar pemerintah tidak boleh terlalu longgar terhadap para pendatang sebagai cara jitu untuk mencegah para teroris yang berasal dari luar negeri.
"Yang saya khawatirkan ini kan yang lulusan Suriah yang menyusup dalam aksi teror di Indonesia," pungkasnya.
Sementara itu, ketika ditanya bagaimana dukungan DPR dalam membuat produk legislasi untuk mencegah terorisme, Akom menyatakan bahwa DPR akan segera menyelesaikan Rancangan Undang-Undang (RUU) Terorisme.
"Kalo itu pastinya harus diselesaikan segera. Tapi pasal menyangkut terorisme ini kita juga harus hati-hati. Jangan sampai kualitasnya dan UU itu tidak implementatif. Saya percaya teman-teman pansus, pembahasannya. Mudah-mudahan tidak ada masalah. Masukan dari berbagai pihak harus didengarkan sebaik-baiknya oleh pansus, pemerintah, SPR, supaya UU itu nanti implementatif dan tidak menimbulkan pro kontra," pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ferry Hidayat
Editor: Cahyo Prayogo
Tag Terkait: