Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan nilai ekspor nasional pada Oktober 2016 mencapai US$ 12,68 miliar? atau meningkat? 0,88 % dibanding ekspor pada September ?US$ 12,51 miliar. Peningkatan tersebut ditopang oleh ekspor non-migas yang ?tumbuh 1,22% ?sebaliknya ?ekspor migas?justru mengalami penurunan -2,58% secara bulanan.
?Pada bulan Oktober 2016 nilai ekspor ?US$ 12,68 miliar lebih tinggi dibandingkan Oktober 2015 ?sebesar US$ 12,12 miliar. Kenaikan? ini terjadi karena ada peningkatan harga komoditas utama seperti CPO, karet, alas kaki, kendaraan, dan pakaian. Kita tentu berharap tiga bulan ke depan nilai ekspor kembali di atas dan ini tentunya menggembirakan,? Kata Kepala BPS Suhariyanto dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa (15/11).
?Ia mengatakan penurunan ekspor migas? didorong menurunnya ekspor hasil minyak -34,1% dan minyak mentah 27,7% sebaliknya ekspor gas naik. ?Penurunan migas terjadi karena penurunan ekspor hasil minyak dan minyak mentah,?tambahnya. Sementara ekspor non migas kenaikan tertinggi terjadi pada lemak dan minyak hewan nabati , bahan bakar mineral, kapal laut, besi dan baja, dan alas kaki.
Sehingga secara kumulatif total ekspor Januari-Oktober 2016 sebesar US$ 117,09 miliar atau turun 8,04% (y-o-y) serta ekspor nonmigas Januari-Oktober 2016 sebesar US$ 106,37 miliar atau turun 4,65% (y-0-y).
"Untuk pangsa ekspor nonmigas Januari-Oktober 2016 didominasi oleh tiga negara, yaitu Amerika Serikat US$ 12,89 miliar, Jepang sebesar US$ 10,67 miliar, dan Tiongkok sebesar US$ 11,39 miliar," ujarnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Boyke P. Siregar
Tag Terkait: