Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Thomas Lembong mengatakan bahwa Indonesia perlu mewaspadai setiap perkembangan kebijakan di Amerika Serikat terutama mengenai rencana penerapan amnesti pajak.
"Itu contoh perkembangan yang harus kita waspadai. Indonesia sudah sangat berhasil dengan amnesti pajak yang merupakan program paling berhasil di seluruh dunia. Tim penasihat Donald Trump sedang mempertimbangkan hal yang sama untuk menggelar amnesti pajak di AS," kata Thomas Lembong dalam acara DBS Asian Insight Conference 2016 di Jakarta, Kamis (17/11/2016).
Menurut dia, jika Amerika Serikat merealisasikan program amnesti pajak maka dapat berdampak pada peralihan dana yang menuju Amerika Serikat.
"Diperkirakan Rp2 triliun dolar AS. Banyak uang itu disimpan di Eropa, kalau sampai itu terjadi akan terjadi repatriasi besar-besaran di Eropa ke AS," katanya.
Namun di sisi lain, lanjut Thomas Lembong, wacana Donald Trump meluncurkan program percepatan infrastruktur dengan menggunakan dana dari APBN-nya diharapkan dapat mengangkat ekonominya. Dengan begitu, Indonesia akan merasakan dampak positifnya.
"Lagi-lagi program itu meniru Pak Jokowi (Presiden RI). Kalau itu kemudian mengangkat ekonomi AS maka akan berdampak positif buat kita. Karena akan mendorong ekspor kita ke AS," katanya.
Thomas Lembong menambahkan bahwa setelah mempelajari potensi dampak dari kebijakan Presiden AS Donald Trump, pihaknya tidak merevisi target investasi tahun ini dan tahun berikutnya.
"Hemat saya perkembangan itu tidak menjadikan satu alasan untuk kami tidak berkinerja. Apapun perkembangan di luar, tidak boleh menjadi alasan penurunan target investasi," katanya.
BKPM mencatat, sepanjang Januari-September 2016 realisasi investasi mencapai Rp453,4 triliun. Sementara itu, target realisasi investasi nasional mencapai Rp594,8 triliun. (Ant)
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Sucipto
Tag Terkait: