Gubernur Lampung M Ridho Ficardo menyatakan pemerintah provinsi ini mendukung pengembangan ekonomi dan keuangan syariah untuk kemakmuran masyarakat Lampung.
"Penduduk Indonesia sebagai muslim terbesar seharusnya bisa menjadi pemegang sistem syariah terdepan, sehingga mendukung sistem ekonomi secara nasional bila ekonomi syariah bisa dipasarkan secara tepat," kata dia, di Bandarlampung, Jumat (18/11/2016).
Ridho menyatakan, saat ini masih banyak masyarakat yang belum mengetahui sistem ekonomi syariah termasuk lembaga keuangan.
Dia mencontohkan perbankan syariah hingga sekarang masih banyak warga yang belum memahami produk-produknya.
"Kita mungkin sekadar tahu perbankan syariah namun belum mengenal lebih dalam produknya," katanya lagi.
Gubernur Lampung itu mengatakan bahwa sistem marketing syariah perlu pula mengenalkan produk-produk dan keunggulannya.
"Paling tidak dapat mengedukasi masyarakat. Saya yakin sistem ekonomi syariah jauh memiliki kekuatan terhadap guncangan ekonomi," katanya lagi.
Ia juga meminta pengenalan sistem ekonomi syariah jangan terlalu banyak menggunakan bahasa halal haram terlebih dahulu, tapi kedepankan pengenalan sistemnya.
Sebelumnya, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Lampung menggelar Festival Lampung Syariah untuk mendorong pengembangan ekonomi dan keuangan syariah di Indonesia.
Kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari rangkaian kegiatan Indonesia 'Shari'a Economic Festival (ISEF) 2016 pada 25 hingga 30 Oktober 2016 di Kota Surabaya, Jawa Timur, kata Kepala Kantor Perwakilan BI Provinsi Lampung Arief Hartawan.
Dia menyatakan, BI menginisiasi penyelenggaraan kegiatan diseminasi, pameran, bazar dan lomba terkait ekonomi dan keuangan syariah.
Menurutnya, kegiatan tersebut rencananya akan menjadi agenda tahunan Bank Indonesia Provinsi Lampung, untuk pertama kali diselenggarakan selama 6 hari penuh, 17 hingga 22 November 2016.
"Kegiatan itu juga melibatkan Majelis Ulama Indonesia, Asbisindo, BMPD, serta Dinas Pendidikan Provinsi Lampung," katanya lagi.
Pihaknya juga menyelenggarakan rangkaian kegiatan, seperti talkshow ekonomi syariah, pameran produk halal, serta jasa berbasis syariah.
Selain itu, kegiatan diseminasi menghadirkan narasumber yang dapat menginspirasi masyarakat dalam merencanakan pengembangan usaha terutama bisnis berbasis syariah, antara lain pengembangan usaha kuliner/makanan halal dan sehat, membangun usaha bisnis syariah secara online maupun mengelola keuangan/manajemen bisnis yang baik. (Ant)
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Sucipto
Tag Terkait: