Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Muliaman D Hadad menyatakan program Layanan Keuangan Tanpa Kantor dalam Rangka Keuangan Inklusif (Laku Pandai) dapat disinergikan dengan program "Smart Kampung" yang diinisiasi oleh Pemerintah Kabupaten Banyuwangi.
"Smart Kampung ini saya kira paralel betul dengan kehadiran layanan keuangan tanpa kantor," ujar Muliaman dalam peluncuran program Laku Pandai Bank Jatim di Banyuwangi, Kamis (24/11/2016).
Program Laku Pandai yang memberdayakan masyarakat sebagai agen penyedia jasa keuangan dinilai sangat cocok mendukung pelayanan publik berbasis teknologi informasi yang sedang dicoba diterapkan di 70 wilayah "Smart Kampung".
Melalui Laku Pandai, masyarakat dari berbagai latar belakang diberi kesempatan untuk mendaftar sebagai agen kemudian dilengkapi dengan jaringan teknologi untuk mendukung transaksi.
"Jadi bank tidak perlu lagi membangun kantor fisik di desa-desa karena kehadiran bank sudah diwakili oleh agen. Para agen ini akan dibina oleh bank dan memperoleh pendapatan dari 'fee' transaksi," kata Muliaman.
Direktur Utama PT Bank Jatim R Soeroso memilih Banyuwangi sebagai salah satu dari delapan daerah yang paling berpotensi menerapkan program Laku Pandai.
Fitur Laku Pandai yang telah diluncurkan di Banyuwangi yakni pembukaan rekening tabungan, transaksi setor tunai, transaksi tarik tunai, transaksi transfer.
Sedangkan fitur Laku Pandai yang akan dikembangkan pada tahap dua mencakup transaksi cash to cash, transaksi uang nontunai kpd nasabah, serta transaksi pembelian dan pembayaran.
"Program ini dapat menjadi peluang untuk mengembangkan nasabah dan jaringan distribusi selain kantor cabang, menumbuhkan budaya menabung, serta melancarkan kegiatan ekonomi masyarakat," kata Soeroso.
Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengapresiasi dukungan OJK dan Bank Jatim untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan pemerataan pembangunan di wilayahnya melalui program Laku Pandai.
Program tersebut sangat sesuai diterapkan di "Smart Kampung" yang melayani publik melalui jaringan optik fiber bahkan hingga pukul 21.00 WIB.
"Dengan prakarsa dari desa 'Smart Kampung' dalam menerapkan Laku Pandai, desa benar-benar bisa menjadi pusat pengembangan di tingkat daerah," kata Anas.
OJK mencatat saat ini terdapat sekitar 300 ribu agen Laku Pandai di seluruh Indonesia, dari target satu juta agen yang diharapkan tercapai pada 2019.
Sementara Bank Jatim menargetkan hingga akhir 2016 memiliki 120 agen Laku Pandai dengan masing-masing agen mempunyai 1.000 nasabah. (Ant)
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Sucipto
Tag Terkait: