Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        BI Bantah Pelemahan Rupiah Karena Isu Rush Money

        BI Bantah Pelemahan Rupiah Karena Isu Rush Money Kredit Foto: Fajar Sulaiman
        Warta Ekonomi, Surabaya -

        Demo lanjutan yang rencananya akan dilakukan hari ini membuat isu adanya penarikan uang secara besar-besar atau rush money. Bahkan isu ini diduga melemahkan saham dan nilai tukar Rupiah terhada Dolar AS.

        Gerakan rush money berkembang bersamaan dengan rencana aksi Bela Islam III terkait kasus dugaan penistaan agama oleh Gubernur nonaktif DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok.

        Menanggapi hal itu, Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus DW Martowardojo menegaskan, tidak ada isu penarikan uang secara massal hari ini. "Tidak tidak, penarikan uang itu tidak ada isu, kita perbankannya sehat, likuditasnya baik," tegas Agus di Surabaya, Jumat (25/11/2016).

        Sementara terkait melemahnya nilai tukar Rupiah, Agus menjelaskan, pelemahan nilai tukar yang terjadi sejak kemarin karena adanya sentimen global. Dia menyebut, isu kenaikan suku bunga AS dan penantian pasar terhadap kebijakan Donald Trump menyebabkan nilai tukar Rupiah cukup tertekan.

        "Ini semata karena di luar negeri dan luar negeri faktornya dua karena persiapan presiden terpilih dan dari (kenaikan) fed fund rate yang semakin kuat pada 14 Desember ini," tukasnya.

        Berdasarkan data?Bloomberg Dollar Index, Jumat (25/11/2016), Rupiah pada perdagangan Spot Exchange Rate di pasar Asia berada di level Rp13.575 per USD, melemah 17 poin atau 0,13%. Adapun pergerakan awal Rupiah Rp13.565-13.582 per USD.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Fajar Sulaiman
        Editor: Vicky Fadil

        Bagikan Artikel: