- Home
- /
- New Economy
- /
- Energi
Didampingi Dirut, Menteri Rini Tinjau Fasilitas Kilang RFCC Pertamina Cilacap
Menteri BUMN Rini M Soemarno, Jumat sore (9/12/2016), meninjau Residual Fluid Catalytic Cracker (RFCC) milik PT Pertamina (Persero) Refinery Unit IV Cilacap, Jawa Tengah, untuk memastikan pengembangan kilang berkapasitas produksi sebesar 370.00 barel/hari tersebut.
Rini didampingi antara lain Deputi Bidang Restrukrisasi dan Pengembangan Usaha Kementerian BUMN, Aloysius K Ro, Deputi Bidang Usaha Konstruksi dan Sarana dan Prasarana Perhubungan Kementerian BUMN Pontas Tambunan, Deputi Bidang Infrastruktur Bisnis Kementerian BUMN Wahyu Kuncoro.
Mengenakan pakaian lapangan dan helm pengaman, Rini yang didampingi Direktur Utama Pertamina Dwi Sutjipto langsung menuju kilang RFCC yang berlokasi di tengah-tengah Refinery Unit IV Cilacap.
RFCC adalah kilang yang mengolah LSWR (Low Sulfur Waxy Residue) yang merupakan hasil pengolahan dari Crude Distillation Unit (CDU) II menjadi produk bernilai tinggi, yaitu gasoline oktan tinggi yang ramah lingkungan, peningkatan produksi LPG dan produk baru propylene.
Saat tiba di lokasi, Rini langsung memanggil sejumlah pekerja RFCC untuk melakukan foto bersama.
Rini tampak berdiskusi dengan Dirut Pertamina Dwi Sutjipto dan GM Rerfinery Unit IV Cilacap Kusnendar terkait pengembangan kilang yang bernilai strategis itu, karena menjadi pemasok 34 persen kebutuhan BBM nasional atau 60 persen kebutuhan BBM di Pulau Jawa.
Sambil menyusuri RFCC, Rini menyempatkan diri mendekati salah satu bagian bangunan dengan menaiki tangga sekitar 10 meter yang didampingi rombongan seperti Dirut Pertamina Dwi Sutjipto dan Direktur Megaproyek Pengolahan dan Petrokimia Pertamina, Rachmad Hardadi.
Kunjungan Rini praktis hanya sekitar 30 menit. Usai meninjau kilang, giliran Rini yang dicegat sejumlah pekerja kilang untuk berpose.
Sebelumnya diberitakan, Direktur Megaproyek Pengolahan dan Petrokimia Pertamina, Rachmad Hardadi mengatakan pihaknya sedang mengejar kesepakatan proyek revitalisasi Kilang Cilacap, seiring dengan berakhirnya "head of agreement (HoA)" dengan Saudi Aramco pada 26 November 2016.
Pengembangan Kilang Cilacap ditargetkan tuntas dan beroperasi pada 2022. Pertamina menargetkan penandatanganan joint venture dengan Saudi Aramco bisa dilakukan akhir 2016.
Proyek revitalisasi Kilang Cilacap merupakan salah satu dari empat kilang yang masuk dalam Refinery Development Master Plan (RDMP) yang tengah dijalankan Pertamina.
Tiga kilang lainnya adalah Kilang Balikpapan di Kalimantan Timur, Kilang Dumai di Riau, dan Kilang Balongan di Indramayu, Jawa Barat. Sementara itu, Kilang Plaju Sungai Gerong di Sumatera Selatan akan menjadi proyek selanjutnya.(Ant)
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Sucipto
Tag Terkait: