Memasuki hari keempat, warga korban gempa bumi Kabupaten Pidie Jaya, Aceh, masih bertahan di berbagai posko-posko darurat yang didirikan, Sabtu (10/12/2016). Di beberapa posko darurat yang ada di sejumlah kecamatan di Pidie Jaya, masyarakat terutama kaum wanita dan anak-anak terlihat masih cukup banyak.
Sementara kalangan lelaki dewasa terlihat hanya sedikit karena sebagian besar kembali ke rumahnya untuk membersihkan sisa-sisa puing rumahnya.
"Bahkan sampai tadi malam masih ada warga yang datang ke posko ini untuk mengungsi sementara," kata koordinator posko darurat di Masjid Jami Quba Kecamatan Trenggadeng, Pidie Jaya, Azmi.
Ia mengatakan, semua warga yang mengungsi ke posko tersebut adalah mereka yang rumahnya rusak berat akibat dampak gempa dan sama sekali sudah tidak bisa ditempati.
Namun ada juga yang rumahnya tidak terlalu parah terkena dampak gempa, tapi tetap memilih bertahan di posko karena khawatir masih ada gempa susulan yang sewaktu-waktu dapat memperparah kerusakan rumahnya.
"Memang warga masih khawatir akan ada gempa susulan. Jadi mereka masih bertahan di posko darurat yang kami dirikan," katanya.
Kepala Humas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pidie Jaya Ridwan mengatakan sekitar 43.000 korban gempa sudah menempati 45 posko pengungsian.
Para korban gempa tersebut tersebar di delapan kecamataan yakni Pante Raja, Bandar Dua, Bandar Baru, Jangka Buya, Tringgadeng, Meureudu, Bandar Baru dan Alee Glee.
Daerah terparah diguncang gempa adalah Kecamatan Pante Raja, Bandar Dua, Tringgadeng, Meureudu, Bandar Baru dan Alee Glee.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Rahmat Patutie