Penyaluran kredit perbankan beraktivitas di Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) mengalami pertumbuhan lebih cepat tahun ini ketimbang tahun lalu.
"Pada bulan Oktober 2016, kredit perbankan Sulut tercatat tumbuh 5,60 persen (yoy), lebih tinggi ketimbang capaian tahun sebelumnya hanya 5,06 persen (yoy)," kata Deputi Bank Indonesia Perwakilan Sulut, Yusnang di Manado, Rabu (14/12/2016).
Pertumbuhan aset tersebut seiring dengan membaiknya pertumbuhan penghmpunan dana pihak ketiga. Berdasarkan penggunaannya, peningkatan kredit disumbang oleh pertumbuhan positif Kredit Modal Kerja (KMK) sebesar 8,72 persen (yoy), sementara bulan sebelumnya hanya tumbuh sebesar 7,47 persen (yoy).
"Pertumbuhan KMK masih didominasi oleh penyaluran kredit pada lapangan usaha yang terafiliasi dengan sektor pariwisata," jelasnya.
Dia mengatakan sejalan dengan semakin banyaknya jumlah kunjungan wisata ke Manado, yaitu KMK pada sektor Akomodasi, Makan Minum yang tumbuh hingga 57 persen (yoy) dan sektor perdagangan besar dan eceran yang tercatat tumbuh 12 persen (yoy).
Penyaluran kredit produktif lainnya yaitu Kredit Investasi (KI) juga mulai menunjukkan perbaikan, tercermin dari meredanya tekanan pertumbuhan negatif KI, yang pada bulan sebelumnya terkontraksi hingga -4,41 persen (yoy), kini hanya kontraksi sebesar -1,09 persen (yoy).
Pertumbuhan tersebut didorong oleh peningkatan penyaluran KI lapangan usaha Perdagangan yang mendominasi penyaluran KI, yang tumbuh sebesar 9,4 persen (yoy), dimana pada bulan sebelumnyahanya tumbuh 0,4 persen (yoy).
Disisi lain, katanya, Kredit Konsumsi (KK) mengalami perlambatan, yaitu hanya tumbuh sebesar 5,9 persen (yoy) dari sebelumnya 6,5 persen (yoy).
"Perlambatan ini terutama disebabkan oleh melambatnya pertumbuhan kredit jenis multi guna sebagai komponen terbesar pembentuk kredit konsumsi, diikuti dengan perlambatan KPR dan KKB," jelasnya. (Ant)
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Vicky Fadil
Tag Terkait: