Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kembali Tumbuh, Piutang Pembiayaan Perusahaan Multifinance Tembus Rp492,17 triliun

Kembali Tumbuh, Piutang Pembiayaan Perusahaan Multifinance Tembus Rp492,17 triliun Kredit Foto: OJK
Warta Ekonomi, Jakarta -

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyatakan kinerja industri Pembiayaan, Modal Ventura, Lembaga Keuangan Mikro, dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya (PVML) tetap terjaga. Hal ini tercermin dari piutang pembiayaan yang dikelola perusahaan pembiayaan yang mencapai Rp492,17 triliun pada Juni 2024, atau naik sebesar 10,72% year on year.

"Di sektor PVML, piutang pembiayaan Perusahaan Pembiayaan (PP) kembali tumbuh sebesar 10,72 persen yoy pada Juni 2024 menjadi Rp492,17 triliun, didukung pembiayaan modal kerja yang meningkat sebesar 11,46 persen yoy," kata Kepala Eksekutif Pengawas Lembaga Pembiayaan, Perusahaan Modal Ventura, Lembaga Keuangan Mikro, dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya (PVML) OJK Agusman, Jakarta, Senin (5/8/2024).

Baca Juga: Kerja Sama IIF dan MCA-Indonesia II Perkuat Skema Pembiayaan Infrastruktur

Agusman menjelaskan Profil risiko Perusahaan Pembiayaan (PP) terjaga dengan rasio Non Performing Financing (NPF) gross tercatat sebesar 2,80% dan NPF net sebesar 0,87%.

"Gearing ratio PP naik menjadi sebesar 2,44 kali, jauh di bawah batas maksimum 10 kali," jelasnya.

Sementara itu, pertumbuhan pembiayaan modal ventura di Juni 2024 terkontraksi sebesar 10,97% yoy dengan nilai pembiayaan tercatat sebesar Rp16,22 triliun.

"Pada industri fintech peer to peer (P2P) lending, outstanding pembiayaan di Juni 2024 terus meningkat menjadi 26,73 persen yoy, dengan nominal sebesar Rp66,79 triliun," urainya.

Baca Juga: Tetap Terjaga, OJK Catat Rasio Kredit Macet Perbankan Turun jadi 2,26% di Juni 2024

Agusman menyampaikan tingkat risiko kredit macet secara agregat (TWP90) dalam kondisi terjaga di posisi 2,79%.

Selanjutnya, untuk pembiayaan Buy Now Pay Later (BNPL) oleh PP, pertumbuhan pembiayaan meningkat sebesar 47,81 persen yoy atau menjadi Rp7,24 triliun dengan NPF gross sebesar 3,07%.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Cita Auliana
Editor: Fajar Sulaiman

Advertisement

Bagikan Artikel: